Prolog

1.7K 178 4
                                    

Jadilah pembaca yang baik, Harap hargai kerja keras penulis.
.
.
.
.
( author side )

Malam itu,setelah empat tahun lamanya. Akhirnya ia menghirup udara di tanah kelahirannya kembali. Tempat dimana ia dibesarkan, namun menjadi alasan kenapa ia sempat dibuang.

Ditariknya tas hitam besar beroda tersebut keluar dari bandara. Matanya yang beredar langsung mengenali seseorang yang tengah bersandar pada pintu mobil sport kuning yang mirip dengan mobil yang bisa berubah menjadi robot yang pernah tenar melalui kesuksesan film asal Amerika itu.

" Sialan, kau tidak menjeputku di dalam? dan membawa tas ini huh? " ucapnya setelah menghampiri seseorang itu.

Pemuda yang lebih tinggi itu mendengus.
"Dengar ya Tuan muda Lee, kurasa tanganmu itu masih berguna dengan baik."

"Terserah, masukkan ini dan berikan aku kuncinya. " balas seseorang yang dipanggil Lee.

Melihat respon lamban seseorang dihadapannya itu, membuat Lee melemparkan koper besarnya ke arah si pemuda jangkung yang masih bertahan dengan posisi menyender pada pintu mobil.

" Cepatlah idiot! kenapa masih diam saja?" Lee itu sedikit berteriak.

" YAK! perhatikan itu! tasmu ini berat sialan. " si jangkung dengan sigap memegangi koper itu dan segera merogoh saku jaket kulitnya.Melemparkan sebuah kunci yang diinginkan pemuda Lee dihadapannya.

" Tidak kah kau ingin menghampiri keluarga mu itu? kenapa malah ingin buru-buru pergi lagi? " sambungnya.

Bukannya menjawab,pemuda Lee itu dengan cepat menangkap kunci yang ia inginkan sedari tadi.

" Kurasa kau bisa mengatasi itu, aku tidak ada waktu. terima kasih Lucas sahabatku yang idiot! " ucapnya sedikit berseru.Dan berlari menuju motor sport hitam yang terparkir tak jauh dari tempat ia berdiri sebelumnya.

"Hah.. dia tetap menjadi Mark Lee yang menyebalkan." Lucas hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Aku akan ke lintasan setelah membawa koper sialan mu ini! " sambungnya setengah berteriak berharap Mark mendengarnya.

Sementara Lucas masuk ke mobilnya, Mark tengah sibuk memasang helm fullface-nya dan menunggangi motor besar itu.

" Baiklah, kita lakukan ini." Mark menyelesaikan monolognya sebelum memacu motor hitamnya itu keluar dari kawasan bandara.

a/n : huhuhu maaf ya prolog ini ga jelas banget, aku masih belajar jadi penulis. tapi aku harap kalian pembaca bisa menikmati tulisanku. aku berharap masukan untuk memperbaiki caritaku kedepannya. Terima kasih karna sudah sempat membaca cerita ini! 💚

YoungBlood // HIATUSWhere stories live. Discover now