One

1.1K 172 18
                                    

Jadilah pembaca yang baik, harap hargai kerja keras penulis.
.
.
.
.
( author side )

Diluar sana terlihat gelap. Hanya diterangi beberapa lampu jalan. Tapi tidak menyurutkan nyali seseorang yang sekarang tengah berjalan sendirian ditrotoar. Ia mengehela napasnya.

Bagaimana bisa hanya demi tugas, ia harus pulang selarut ini. Tapi untung saja, dirumahnya sedang sepi. Dia tidak perlu menjelaskan apapun, ia hanya akan cepat cepat menuju kasur dan tidur dengan nyenyak. Ya, seharusnya itu mudah.

"Kruuuuuukkkk..."

Oh tidak. Ia membatin. Dia sampai lupa mengisi perutnya sendiri sejak tadi siang. Di rumah pun pasti tidak ada makanan. Akhirnya dengan berat hati, ia berjalan menuju minimarket didepan. Setidaknya dia bisa tidur tenang setelah memakan sesuatu sehingga perutnya berhenti membuat suara-suara memalukan.

"Selamat dat- Oh! hai Renjun hyung!" penjaga kasir itu menyapa pelanggan didepannya.

"Hai Jisung." jawabnya dengan senyum tipis dibibirnya. Ia berjalan menuju rak ramen instant. Memasaknya ditempat yang disediakan oleh si pemilik toko. Setelah selesai, berjalan menuju kasir dan membayarnya.

"Tidak biasanya keluar selarut ini hanya untuk... ramen?" tanya Jisung, setelah memberikan kembalian pada Renjun.

Renjun menarik kursi disebelah meja kasir. Ia terlalu malas jalan ke depan, dan ia butuh teman untuk makan. Setidaknya jika ada Jisung, ia tidak akan bosan hanya mengunyah mie itu.

"Aku habis lembur dengan setumpuk tugas dadakan dari dosen ku." balas Renjun sambil memakan ramennya.

"Kuliah itu berat sekali ya? aku jadi malas kuliah, apa aku bekerja disini saja terus ya?" Jisung mendudukan dirinya sambil menatap Renjun.

"Yak! tidak boleh seperti itu, kau harus bisa kuliah agar pekerjaanmu lebih baik dari ini." ujar Renjun, dan setelah itu Jisung merasakan sakit pada punggung tangannya. Renjun mencubitnya.

Jisung meringis, "Tapi daripada lembur untuk setumpukan tugas itu, lebih baik lembur disini dan mendapat uang lebih dari paman Kim." Jisung mengusap tangannya.

Renjun masih asik memakan ramennya ketika Jisung sibuk dengan ocehannya.

"Asal kau tau ya, setumpuk tugas itu akan menjadikanmu seseorang yang sukses. Lebih sukses dari hanya menjadi seorang penjaga kasir." Renjun membereskan wadah ramennya.

Setelah menghabiskan susu pisangnya, Renjun bangkit. Menepuk bahu pemuda yang lebih muda satu tahun darinya, "Belajar yang rajin, agar kelak kau menjadi bos yang punya supermarket bukan sebagai kasirnya saja." ia tersenyum.

Jisung mengganguk, ada benarnya yang dibilang Renjun.

"Aku pulang dulu ya!" Renjun melambaikan tangannya pada Jisung.Dan berjalan keluar, ia benar-benar membutuhkan kasurnya sekarang.

•••

Jalanan seoul saat ini sudah sepi. Membuat seseorang yang sekarang tengah menunggangi motor hitam besarnya semakin gencar membelah jalanan. Ia menambah kecepatan motornya, tak peduli angin semakin kuat menerpa dirinya diatas motor itu.

YoungBlood // HIATUSWhere stories live. Discover now