Dua gadis cantik kakak beradik itu telah bersembunyi selama 7 tahun lamanya. Di sudut tempat yang sama sekali tak terjangkau oleh manusia. Keluarga mereka berpikir bahwa mereka telah mati, kerabat mereka berpikir demikian, dan dunia berpikir mereka...
❝Even though we never said it to each other. We knew.❞ ••
"Kau akan membelikan kami makanan enak kan?" tanya Kathiya pada seorang lelaki tua yang masih sangat tampan dengan pakaian jas dan duduk di belakang meja bertuliskan CEO of Lexicuse spy.
Lexicuse SPY corp. adalah sebuah perusahaan agen rahasia legal tetapi tidak lembaga resmi dari pemerintah. Perusahaan yang berada di bawah naungan Lexicuse corp ini memang berkembang secara tertutup. Mereka bergerak secara diam-diam dan bersembunyi dari publik. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui keberadaan Lexicuse SPY. Semua anggota menyamar jadi tidak seorang pun yang tahu siapa saja yang bekerja di sana.
"Kenapa adikmu terlihat sedih?" tanya lelaki tua itu sambil menunjuk Alyssa yang duduk di atas sofa sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya dengan pandangan termenung.
"Dia sedang patah hati, " ungkap Kathiya sambil pandangannya ikut teralih pada adiknya.
Alyssa yang mendengar ucapan kakaknya langsung bangkit dari duduknya, "Hey! Mana mungkin aku patah hati? Cihh menjijikan sekali patah hati karena pria brengsek itu!" timpal Alyssa dengan tertawa remeh serta mendengus kesal. Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar dari kantor atasannya dengan membanting boneka kelinci kesayangannya ke sofa.
"Alyssa, kau ingin kemana?" tanya Kathiya dengan suara lantangnya. Alyssa pun berhenti di depan pintu sebelum keluar dari ruangan itu, ia berbalik memandang kakaknya dengan ekspresi datar.
"Ke lexicuse club, bukankah kita akan ditraktir disana?" ucap Alyssa sebentar lalu kembali berjalan keluar dari ruangan.
"Bukan traktir namanya jika kesana. Hey Alyssa!" Kathiya mencoba menghentikan Alyssa tapi wujud adiknya itu sudah menghilang ditelan pintu ruangan yang tertutup.
"Oke, sudah diputuskan."
"Mr. William!"
"Kath, sebaiknya kau menemani adikmu. Ia pasti akan meminum banyak."
"Aish... Anak itu," desis Kathiya kesal sambil berjalan keluar mengikuti Alyssa.
⏺-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
