Chapter 16 : Love

171 23 3
                                    

❝Sometimes the hardest thing and the right thing are the same

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Sometimes the hardest thing and the right thing are the same.❞

.
.
.
.

Don't forget to vote and comment~

.
.
.

Happy Reading

•●•

   Kathiya merasakan sebuah benda memeluknya erat dari belakang. Wanita itu mulai memutar ingatannya apa yang terjadi semalam. Sebuah ingatan tentang pria yang jatuh tersungkur karena terbentur sofa lalu berlanjut dengan apa yang terjadi di antara mereka berdua. Benda itu adalah tangan milik Adam yang sedang memeluk perutnya dari belakang.

Kath yang semula sudah membuka matanya, kini ia pejamkan lagi karena ia juga tidak mau momen ini berakhir cepat. Ia tidak dapat mengelak bahwa dirinya sendiri merindukan Adam, pria yang memberinya kehangatan ini.

Pergerakan dari badan Adam membuat Kathiya berpura-pura kembali tidur.

Adam membuka matanya ketika ia merasa sinar matahari yang melewati sela-sela tirai menyilaukan matanya. Ia tersenyum saat menyadari bahwa dia telah berada di 'rumah' yang sesungguhnya. Pria itu mengecup leher belakang Kathiya dengan lembut lalu sedikit menopang badannya, kemudian ia menciumi leher wanita itu.

"Berhenti melakukannya, Adam, " Kathiya memperingatkan Adam.

Adam pun kembali berbaring seperti semula, "Tunggulah sebentar lagi... Sebentar saja..." Bisik Adam tepat di samping telinga Kathiya.

Kathiya tidak meresponnya. Wanita itu lebih memilih tetap membelakangi Adam dalam diam.

"Kau masih mencintaiku kan?" Tanya Adam setelah beberapa menit terdiam.

Lagi-lagi Kathiya tidak membalasnya.

"Aku masih mencintaimu, aku sangat mencintaimu Alena..."

Deg.

Jantung Kathiya berdetak kencang ketika Adam menyebutkan nama aslinya. Ia merindukan seseorang menyebut nama aslinya, bahkan ia sering berusaha mengingatkan diri ketika ia hampir melupakan identitas aslinya.

Menjadi seorang wanita bernama Kathiya sangat melelahkan.

Air mata Kathiya bergerumul dipelupuk matanya. Ia sangat lelah, ia ingin berhenti sejenak dari realita.

Adam adalah tempat nyaman yang dapat membuatnya istirahat.

Kathiya menutup matanya, ia tidak bisa menahan air mata yang berdesakan ingin keluar dari pelupuk matanya.

Behind The Secret✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang