1:9

32.4K 3.1K 326
                                        

Yoongi berjalan menjauh dari kerumunan manusia yang tengah asik bergembira memeriahkan pesta wisuda periode akhir tahun ini. Melepas topi toganya dengan asal karena merasa kepalanya gatal oleh keringat.

"Yaa! Yoongi, tunggu aku! Kau sebenarnya mau kemana sih?!" teriak gadis yang entah dari kapan sudah berhasil mengekori Yoongi di belakangnya.

Yoongi diam saja dengan mata yang tak juga berhenti untuk fokus melihat sekeliling. Mencari seseorang yang juga turut berbahagia pada hari ini. Menyembunyikan senyumnya ketika tiba-tiba membayangkan wajah cantik dengan make up tipis, rambut bergelombang yang tergerai bebas dan tak lupa juga topi toga yang selalu menjadi impian gadis yang tengah Yoongi cari itu.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Bahagia sekali ya bisa lulus tahun ini?" goda seorang gadis yang kali ini sudah berhasil menggandeng tangan Yoongi. Salah paham mengartikan senyum yang baru saja mengembang dari bibir tipis Yoongi.

Yoongi mengangguk, "hmm ya," balasnya singkat.

Gadis itu— Wendy— lama lama menjadi sangat terbiasa menghadapi sikap dingin seorang Min Yoongi. Lagi pula ada kalanya Yoongi juga bersikap manis padanya, yea, meskipun saat Wendy akhirnya merajuk karena kelewat kesal jika terus diabaikan padahal ia sudah susah payah berusaha. Karena asalkan Yoongi tetap disisinya pun ia rasa ia tak perlu mencemaskan apapun lagi dihidupnya.

Karena bagi Wendy; Yoongi tetaplah Yoongi, yang masih selalu mengistimewakan Wendy seperti dulu— sampai membuat Seona lelah untuk berpikir positif dan meninggalkan kemudian.

Dan Yoongi tiba-tiba menghentikan langkahnya. Mengedarkan pandangannya lurus ke depan dengan ekspresi datar seperti biasanya.

Yang ia cari-cari sudah ada di depan matanya. Tapi ia malah memilih bersembunyi dibalik gerombolan orang-orang yang ada di sebelahnya dan tak lupa ikut menarik Wendy agar bersembunyi dengannya.

"Berjalan sampai sejauh ini hanya untuk mencarinya saja, hmm?" sindir Wendy tak habis pikir.

Yoongi memutar bola matanya malas. Melepas gandengan Wendy lalu mengabaikannya kembali. Ia lebih memanfaatkan waktu yang ada hanya demi melihat gadis yang ia rindukan selama beberapa bulan ini— meski dari jarak jauh sekalipun. Tak berani mendekat karena ia tahu diri.

Han Seona nama gadis itu. Mantan kekasihnya yang entah kenapa sangat sulit untuk ia lupakan. Masih selalu terbayang di setiap sudut kota saat mereka biasa menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah. Semua tempat selalu tertuju padanya— gadis yang sedang berdiri disana, begitu cantik dengan make up tipis diwajahnya, rambut bergelombang yang tergerai bebas dan jangan lupakan topi toga yang menjadi pelengkap kebahagiaan gadis itu— persis seperti apa yang Yoongi bayangkan sedari tadi.

Lalu tiba-tiba keajaiban datang kepada Yoongi. Membuatnya refleks menundukkan kepala karena malu. Gadis disana— Seona— tak sengaja beradu pandang dengannya. Nampaknya Seona juga sama terkejutnya, tapi hebatnya ia bisa langsung mengelabui semuanya. Seakan semuanya baik-baik saja.

Seona mengembangkan senyuman manis yang sialnya membuat Yoongi langsung teringat kencan pertama mereka beberapa tahun lalu. Hati Yoongi seketika bergemuruh saat tak sengaja beradu pandang dengannya. Ada sakit yang mengiris. Perih yang tak akan ada obatnya.

Lalu perlahan Yoongi memberanikan diri untuk menatap gadis itu lagi meski harus sering mengalihkan pandangan karena terlalu gugup.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
✔️ IF ONLY.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora