55 :: Go Public

8K 638 189
                                    

Happy reading!




Setelah menghabiskan tiga hari dua malam liburan di pulai Kei tepatnya pantai Ngurtafur, gue dan Kevin kembali lagi Jakarta because vacation time is up.

Hari ini hari Kamis, hari pertama kita kembali ke rutinitas seperti biasanya meskipun sebenarnya masih ada satu hari lagi jatah liburan. Tapi satu hari itu yang bagaikan emas berlian akan kita gunakan untuk istirahat. Perjalanan pulang liburan ini lebih melelahkan dari pada perjalanan pulang dari turnamen di luar negeri.

Tiba di Soeta sekitar pukul 2 siang, gue lekas memesan taxi online. Awalnya kita berdua akan pulang ke habitat masing-masing, namun setelah memikirkan beberapa pertimbangan maka Kevin ikut pulang ke apartemen gue.

Bukan untuk menginap, tapi hanya singgah, mampir untuk beristirahat sejenak. Karena menurut penuturannya, dia gak bakalan bisa istirahat dengan tenang karena bakal banyak gangguan yang merongrongnya. Maka dari itu opsi paling teraman adalah ikut gue pulang ke apartemen.

"Udah pesen?" Tanya Kevin ke gue setelah kita baru selesai ngambil koper di Beggage Convenyor.

"Belum" kata gue. Gue belum pesen taxi onlinenya karena gue belum pegang-pegang hp lagi sejak berangkat dari Ngurtafur, bahkan hp gue sengaja di airplan mode.

Kemudian gue merogoh hp gue yang ada di dalam tas buat mesen taxi onlinenya. "Udah di pesen" kata gue.

"Masih dimana posisinya?"

"Bentar aku chat dulu" lantas gue ngechat posisi si drivernya dimana, "masih di luar Soeta, ngantri katanya di pintu masuk".

"Mau makan dulu?" Tawar dia yang langsung gue anggukin, soalnya perjalanan yang hampir menghabiskan sekitar enam jam itu bikin tenaga gue habis.

"Boleh" balas gue.

"Makan apa?"

"Serah deh, ngikut aja" gue bingung mau makan apa, yang penting pokoknya makan.

"Jangan terserah, paling gak suka kalau ada yang bilang terserah"

Gue kemudian mikir, yang pas kira-kira makan apa. Dan setelah di pikir-pikir dan di rasa-rasa kayanya gue pengen makan pedes, seger kali ya capek, pusing, sama panas gini makan yang pedes.

"Pengen makan yang pedes" sahut gue.

Habis gue bilang pengen makan yang pedes kita berdua sampai di resto Bakmi GM dengan alasan pelayanan dan penyajiannya yang bakalan cepet.

Sepanjang jalan, gue gak jadi orang buta. Gue bisa ngeliat beberapa orang yang merhatiin kita berdua mulai dari kita keluar dari terminal kedatangan sampe disini sekalipun.

Gue tau apa yang mereka liat. Gue tau apa mereka terka. Gue tau apa yang mereka pikirkan. Ya, gue dan Kevin. Bagi mereka yang kenal Kevin mungkin akan bertanya-tanya. Kevin sama siapa? Kenapa dia di bandara cuma dengan berdua aja? Yang lain kemana? Cewek itu siapa? Cewek itu siapanya Kevin? Yah. Semecam itu lah yang pastinya mereka katakan dan gunjingkan.

Gue sama sekali gak risih karena ini hak gue. Karena ini konsekuensi gue. Kevin memang bukan artis, tapi prestasi yang dia miliki menjadikan dia layaknya seorang artis. Dia punya banyak penggemar bahkan sampai punya fanbase.

Selesai makan kita berdua pulang ke apartemen gue menggunakan taxi online yang udah gue pesen.Akhirnya sampai juga di tempat yang paling nyaman.

"Mau makan lagi?" Tawar gue. Ya sebagai tuan rumah gue mencoba memberikan pelayanan yang baik.

"Enggak lah, barusan aja kenyang" tolak dia langsung yang kini gue liat udah selonjoran di atas sofa.

Oke kalau dia gak mau makan, mungkin mau tidur?

ARROGANTWhere stories live. Discover now