#10 : Antara cinta dan kagum

2.2K 112 2
                                    

Cinta tak perlu gombalan dalam penantian
Hanya butuh kepastian dalam menanti ujung dari sebuah penantian

...

Ku segerakan dirimu dengan Bismillah.

🍁

...

Imam dan kedua orang tuanya sudah tiba di Lombok. Hati Ayah nya yang telah luluh berhasil membawa mereka bertiga bertemu keluarga Haura. Setelah pernikahan Fatiha dan Ikhsan, mereka langsung ke bandara untuk melakukan perjalanan ke Lombok tanpa sepengetahuan keluarga besar mereka. Biar mereka tahu jika nanti Haura menerima lamaran Imam.

Imam duduk di kursi panjang yang ada di dalam bandara itu sedang menghibur diri nya dengan ponsel yang jarang sekali dia buka belakangan ini. Imam memainkan ponsel nya sambil mendengarkan musik. Dia melakukan itu karena menunggu Ayah dan Ibu nya selesai dengan pertengkaran kecil mereka.

 Dia melakukan itu karena menunggu Ayah dan Ibu nya selesai dengan pertengkaran kecil mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayah dan Ibu nya bertengkar hanya karena lupa membawa sambal terasi kesukaan Ayah. Imam yang merasa lucu melirik ke arah kedua orang nya. Sudah se tua ini mereka masih saja bertengkar.

"Ayah, udah. Ibu kan lupa bawa sambal nya, nanti kalo udah sampe di rumah, Imam deh yang buatkan sambal untuk Ayah."

"Apa? Kamu mau masak? Yang ada sambal terasi nya pasti lebih asin daripada garam."

"Yaudah Mas, nanti saya buatkan di rumah Imam." kata Ibu melerai.

Rumah? Rumah siapa? Imam di Lombok tidak punya rumah. Dia hanya tinggal di kamar khusus nadzir masjid. Jangankan untuk memasak, untuk tidur mereka bertiga saja tidak mungkin.

"Yah, Bu. Imam di Lombok menjadi nadzir masjid. Imam gak tinggal di rumah tapi tinggal di masjid. Jadi, Ayah sama Ibu untuk sementara istirahat di hotel aja ya."

Ayah dan Ibu nya saling melirik. Kenapa anak mereka ini terlalu angkuh sampai sampai tidak memberitahu keadaannya yang sampai susah seperti ini selama di Lombok! Ayah Imam punya perusahaan besar di Aceh, jika Imam mau dia bisa saja meminta uang lebih kepada Ayah nya. Tapi dia tidak melakukan itu karena saat dia pergi, Ayah nya sangat marah kepada nya. Bahkan tidak mau bicara sedikit pun pada anak sematawayang nya itu.

"Kenapa kamu tidak bilang Mam?" keluh Ibu.

Imam tersenyum lalu menjawab, "Imam tidak mau merepotkan Ayah dan Ibu."

Ibu langsung memeluk Imam, dia ikut merasa bersalah karena membiarkan ego suami nya membara dan mengakibatkan anak nya harus hidup sederhana selama di Lombok.

Ikhtiar Menjemput Cinta [REVISI + END]Where stories live. Discover now