16

59 1 0
                                    

Sore ini cuaca begitu indah, apa lagi jika ditemani oleh keluarga yang harmonis. Bukan orang tua, melainkan keluarga kedua —— sebut saja Bangtan.

Di hari minggu yang berbahagia ini Bangtan berniat mengajak Ara makan bersama  diluar, Ara tentu saja begitu antusias tanpa pikir panjang mereka langsung menancap gas ke sebuah restoran di Jakarta.

Mereka yang sesekali tertawa di dalam mobil tetap merasa ada yang kurang, Jungkook tidak bersamanya.

Akhir-akhir ini Jungkook semakin jarang berkumpul bersama, padahal sesibuk apapun seorang Jeon Jungkook ia akan tetap menyempatkan diri untuk berkumpul.

Jungkook semakin berubah.

"Eh gue mau curhat nih". Sahut Jimin

"Kenapa Jim? Tumben tumbenan lu curhat". Tanya Taehyung

"Gue galau, nih". Ucap Jimin sambil menundukan kepalanya.

"Lah si bantet bisa galau juga, gue kira cuma bisa makan". Ucao Hoseok yang malah mendapat toyoran dari Jimin.

"Kenapa bang?". Tanya Ara

"Iya, cerita dong". Sahut Namjoon yang sedang mengendarai mobil, mereka berada di satu mobil yang memang sudah di set untuk 8 orang, namun karena Jungkook tidak ada, kursi milik Jungkook digunakan untuk Suga tertidur disana.

"Kalian tau kan kalau gue jadian sama Hana udah hampir 6 bulanan?". Ucap Jimin

"Iya tau, terus kenapa sama Hana?". Ucap Jin

"Hana jadi banyak berubah, sekarang dia jadi makin dingin sama gue. Dari dulu dia emang dingin sama gue, tapi akhir akhir ini malah makin dingin". Ucap Jimin

"Lu ada salah kali Jim ama dia." Timpal Taehyung

"Tae, gue gak tau gue salah apa. Walaupun gitu gue coba minta maaf, tapi,dia tetap aja kayak gitu. Gue jadi bingung sendiri."

"Positif thinking aja, mungkin Hana lagi ada masalah makanya dia kayak gitu,jim". Ucap Namjoon menenangkan Jimin

"Iya positif thinking aja, mungkin Hana bosen sama lu". Ucap Hoseok yang lagi lagi mendapat toyoran dari Jimin.

"Lu tuh kalau ngomong asal jeplak aja, Hana bosen sama gue ? Gue paling gak suka di diemin kayak gini, minimal ngomong lah sama gue biar gue bisa ngertiin posisi dia gimana".

"Ara kan sahabatnya Hana, Ara pasti tau kan Hana kenapa?." tanya Jin.

"Ara gak tau bang, akhir-akhir ini Hana jauh dari jangkauan Ara, lambat laun Hana ninggalin Ara sama Lisa. Ara gak tau Ara punya salah apa sama Hana, tapi cara Hana natep Ara pun bener-bener beda sama Hana yang dulu". Ucap Ara

"Kenapa gak cerita ke kita,ra?". Tanya Taehyung

"Bang, kalian punya urusan masing-masing. Gak mungkin Ara terus bebanin kalian sama hidup Ara yang kayak gini".

"Ra, abang gak pernah ngerasa terbebani sama kamu, justru abang bahagia karena punya adik kayak Ara". ucap Jin

"Lain kali kalau ada apa-apa bilang sama kita ya?". Ucap Namjoon yang hanya dibales dengan anggukan kepala Ara.

Beberapa menit kemudian mereka semua sampai di sebuah Restaurant mewah dikota jakarta, senyum yang terulas dari bibir merekapun tak luntur, seakan melupakan pembicaraan saat dimobil tadi.

Mereka duduk di meja yang sudah mereka pesan sebelumnya, meja itu tersedia 8 kursi.

Namun 1 kursi lagi tidak ada yang menempatinya, Ara menatap nanar ke arah kursi kosong tersebut.

Hingga seorang waiterss datang, hingga waiterss itu mencatat pesanan mereka dan pergi untuk menyiapkan pesanannya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama pesanan mereka pun datang, mereka banyak tertawa disana, menceritakan kejadian-kejadian yang lucu melebihi kadar wajar.

Bahkan Suga pun tersedak saat mendengar cerita aneh dari seorang Kim Taehyung, lalu detik berikutnya tertawa terpingkal-pingkal.

Suga tertawa ? Kejadian yang langka !

Bahagia adalah saat dimana kalian tertawa karena hal sederhana dan melakukan itu semua dengan sebuah keluarga. Mereka adalah keluarga kedua, tidak ada benci dan tidak ada kebohongan yang mereka tutupi.

Mungkin kalian pernah berselisih paham dengan keluarga kalian, tapi kalian tidak akan sampai membenci dan meninggalkan keluarga kalian.

Tawa mereka berlangsung cukup lama, mereka benar-benar bahagia, kebersamaan ini melengkapi minggu sore yang indah.

Mereka memang selalu bersama setiap hari nya, namun mereka tidak pernah puas dengan itu.

Karena dengan bersama, bisa membuat mereka melupakan masalah yang terjadi didalam hidup mereka yang hanya bisa mereka pendam seorang diri.

Brak !

Akhirnya tawa mereka terhenti karena mendengan Seokjin teriak dan mengebrak meja dengan cukup keras, matanya melotot, rahangnya mengeras, wajahnya merah padam menahan amarah.

Jari telunjuknya mengarah kedepan, sontak membuat mereka melongo tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Jungkook!"

-TBC-

-International Playboy Jeon Jungkook-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang