42; Mantan

3.9K 258 32
                                    

Happy reading!

Tania bingung, jika tahu akan seperti ini Tania lebih baik memilih tidak ikut, Haekal sudah duduk dikursi khusus siswa bersama teman-temannya.
Sedangkan Tania Ia suruh duduk dikursi tamu bersama kelurga cowo itu.

Awalnya Tania ingin menemui dan ikut bergabung dengan keluarga Haekal, Namun saat teringat hubungannya kurang baik dengan mama, akhirnya Tania kembali duduk dikursi tamu, sendirian.
Istri syahhh rasa jomblo inimah.

"Tania" panggilan seseorang dibelakangnya, Tania menoleh lalu tersenyum lebar.

"Eh kak" sapa Tania ramah, Rani balas tersenyum, lalu duduk kursi samping Tania yang kebetulan kosong.

"Lo sendirian? Haekal mana?" Tanya Rani keheranan, celingukan mencari sepupunya.
Tania menunjukan sekumpulan siswa yang sedang tertawa oleh dagunya dengan lesu, Rani mengikuti arah tunjukan Tania, dan mengernyit bingung.

"Loh itu naynay"raut wajah Rani berubah bingung Saat matanya tak sengaja melihat gadis dengan dress peach bertali yang dipadukan brokat yang berjalan kearah Haekal yang seketika ucapannya berhasil menarik perhatian Tania.

"Kamu kenal?" Tanya Tania, Rani mengangguk mantap sebagai jawaban, maso iyo dia ngga kenal? Ngawurrr.

"Siapanya Haekal?" Tanya Tania langsung dengan penasaran tam teetulung, Tania benar-benar sudah kepo layaknya Dora si rambut bob berponi jejreug.

"Kamu ngga tau?" Heran Rani dengan alis terangkat tinggi, Tania langsung menggeleng.

Rani mengetuk-ketuk jarinya di dagu, membuat Tania makin penasaran.

"Kasih tahu dong" pinta Tania memelas. Rani menyipit, memandang Tania serius.

"Sebenarnya aku ngga mau nyebabin sesuatu, tapi berhubung kamu istrinya mesti tau kan? Tapi jangan bilang-bilang Haekal ya!" Bisik Rani, Tania reflek menganggukan kepalanya cepat, saking cepatnya jarum pentul dilehernya serasa menusuk hingga ia meringis pelan.

"Mantan terindah si Ekal, Waktu itu Haekal pernah janji kalau udah lulus sma mau tunangan sama Nayla cuma gara-gara pernah cium nayla pas smp" jelas Rani.

Hehh?

"Emang setanggung jawab itu anaknya, bangor juga dia itu baik kok." Tambah Rani agar Tania tak salah paham. Tapi sayang Dia sepertinya salah bicara.

Tania tertegun. "Tunangan ya?" Tania merasa benar-benar tidak paham,lalu kenapa dulu Haekal menerima Tania sebagai istrinya?

Rani hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban, tiba-tiba Tania merasa perutnya seperti diubek-ubek Tania merasa mual yang tak tertolong lagi dan Dia butuh kamar mandi sekarang

Dikepala berputar segala spekulasi, bagaimana kalau Haekal masih mengingat janjinya, lantas mengkhianati janji suci pada tuhan yang di ikrarkan di hadapan banyak orang dan disaksikan ribuan malaikat.

****

Haekal merasa Ia melupakan sesuatu, namun setelah da ingat-ingat Haekal langsung tersentak.

"Yaa Allah, gue duluan" serunya, Haekal buru-buru mengedarkan pandangannya, namun tak dilihatnya Tania seketika Haekal cemas, setahu Haekal Tania tak mengenal siapapun disini kecuali dirinya dan keluarganya yang datang, Kakinya masih terus berjalan lalu Haekal berinisiatif untuk kearah wc yang kebetulan berada di belakang gedung yang kebetulan lagi sekarang sedang sepi-sepinya, Awalnya Haekal ragu memasuki tolilet khusus cewe, gimana kalau keluar keluar wajahnya berhiaskan blus on ungu dan sudut bibirnya dilipstik oleh darah, yang paling parah kepalanya bocor akibat sendal yang haknya seperti jarum suntik dirumah sakit.

pacar halalWhere stories live. Discover now