Back For You : 15

3.2K 439 39
                                    

Hembusan angin kencang menerpa gerbang utama pembatas antara Dunia manusia dan Dimensi lain yang jelas tak akan pernah mungkin dapat terlihat oleh mata telanjang manusia, Kabut asap mulai menjalar ke setiap sisi gerbang dimensi Scotlams---Kekuasaan  Pangeran Jeon.

Asap itu sedikit demi sedikit mulai memudar.Tak ada sedikitpun yang dapat menyadari keberadaan gadis bersurai gelap yang kini tengah mengendap masuk menembus sisi gerbang  Dimensi Scotlams yang sudah di beri segel pembatas agar tak ada satupun yang dapat menembus Dimensi ini dengan mudah.Bahkan penjaga yang tak lain adalah Burung Pheonix salah satu hewan penjaga yang memiliki daya kepekaan tinggi itu tak menyadari sama sekali adanya penyusup.

Gadis itu tersenyum senang.Lalu mengangkat tas senjata berupa panah yang ujungnya sudah di beri racun dan jangan lupakan perak yang menukik tajam di ujungnya.

Kakinya dengan hati-hati mulai memasuki Hutan Hanson. Dia menghela nafas lega kala sudah lolos tanpa di ketahui penjaga. Matanya menatap pohon besar yang menjulang tinggi lalu mendudukkan bokongnya dengan nyaman. Dia harus istirahat sejenak.

Satu tangannya merogoh tas kecil yang dia pakai lalu mengeluarkan benda bulat kecil yang berbentuk seperti bola dan  melempar bola hitam itu agar  menimbulkan asap untuk berjaga-jaga agar tak ada yang mampu melihatnya selama dia beristirahat. Karena asap yang timbul akan bertahan cukup lama sehingga dia mampu beristirahat sebentar tanpa di ganggu apapun.

''Aku harus berhasil masuk kedalam istana agar dapat mengambil pedang itu.''Gumamnya pelan lalu memejamkan matanya.

Mengabaikan bahaya yang mungkin akan mengincarnya. Karena setelah gadis itu lolos,Jimin datang dengan wajah yang terlihat mengernyit heran.
Dia melihat burung Pheonix yang kini tengah tidur dengan tenang. Satu tangannya menyentuh segel pembatas.
Lalu dia menghirup udara lain yang merembet masuk melalui sisi gerbang pembatas.

Matanya menatap datar kabut asap yang kini menghiasi sebagian sisi gerbang pembatas. Satu sudut bibirnya tertarik keatas, Bukan.Ini bukan masalah besar. Karena Jimin yakin betul yang berhasil menembus portal ini hanya seorang manusia hanya saja dia memiliki otak yang luar biasa sehingga mampu mengecoh burung kesayangannya.

''Kita lihat,Sampai kapan dia akan bertahan di dalam Hutan Hanson.''

Setelah mengucapkan kalimat itu Jimin menghilang dari portal utama dimensi Scotlams. Di sertai senyuman iblis yang belum pudar dari kedua sudut bibirnya.

***

Senyuman kecil terpatri apik di kedua belah sudut bibir Jeon Jungkook. Mata gelapnya tak henti-henti memandangi gadis mungil yang kini tengah tertawa kecil bersama salah satu pelayan istana yang kini tengah mengajarinya cara memasak dengan baik. Hal menakjubkan yang jarang di lihat oleh laki-laki bermata gelap itu. Melihat gadis itu tersenyum membuat hatinya menghangat.

Dengan di temani secangkir teh. Dia kembali fokus pada gadis itu. Mengingat kemarin gadis itu menyumpahinya dan memukulnya keras-keras karena telah merubah takdir semesta dan memutus jalan kehidupannya di dunia fana membuatnya menghela nafas lega. Setidaknya Yerim sedikit melupakan kejadian itu dan mampu tertawa tanpa mengingat jati dirinya yang tak lagi manusia.

Tapi satu yang harus dia fikirkan, Gadis itu masih marah padanya. Jungkook memaklumi itu, Karena ini murni kesalahannya memutuskan hal secara sepihak tanpa meminta persetujuan gadis itu.

Namun,Jungkook mengalihkan fokusnya itu saat angin kencang menerpa wajahnya.Dia memejamkan mata sesaat.Lalu bergumam singkat.

''Ada apa?''

Lantas Jimin---yang kini sudah duduk manis di hadapannya tersenyum singkat.Matanya ikut menatap fokus utama yang menjadikan pandangan itu sangat menarik bagi Jungkook.Hanya Yerim yang kini tengah memotong sayuran dan tak begitu menarik.Jimin kembali menatap Jungkook. Matanya sedikit menajam.

Back for You.[Jungri] End√Where stories live. Discover now