Back For You : 24

1.5K 236 34
                                    

Kalimat yang Jeon Jungkook katakan padanya tempo hari lalu seolah masih terekam jelas di dalam kepalanya. Dia tak berpikir pria itu akan bersungguh-sungguh dengan penuturan yang diucapkannya. Bukankah Iblis tak perlu melakukan ritual yang di lakukan oleh pasangan sesama manusia? Jelas Pria itu membuatnya terkejut.

Dan yang membuatnya lebih bungkam adalah gaun putih dengan sedikit hiasan berwarna hijau yang sebelumnya ada di kamar gadis itu saat ia terbangun.

Tak ada sekelebat bayangan apapun bahwa Jungkook akan benar-benar mengajaknya menikah.

Yerim serius akan itu.

Jika pagi tadi dia tak di sadarkan dari lamunan karena suara maskulin yang menyambangi indra pendengaran yang membawa efek tidak bagus pada tubuhnya itu mengatakan 'Kau harus bergegas, siang nanti kita sudah harus siap menuju geraja.'

Satu hal yang berhasil dia tangkap adalah Jeon Jungkook tidak mengatakan hal dusta sama sekali.

Tidak aneh mungkin jika ia meragukan ucapannya. Tapi ini Jungkook, Yang bisa mengambil bintang jika Yerim bilang dia ingin bintang. Pria itu tak pernah main-main pada ucapannya.

Dan saat ini dia tengah berada di luar pintu gereja bersama Jungkook disampingnya. Pria itu memutuskan ingin berjalan bersamanya menuju altar karena mereka tak memiliki wali untuk menuntun Yerim berjalan diatas altar. Bisa saja Jungkook menggunakan kekuatannya, tapi Yerim menolak itu dengan pasti.

Alhasil kini saat pintu gereja itu perlahan-lahan mulai terbuka ia melihat Jungkook mengulurkan tangannya. Wajah pria itu luar biasa tampan. Rahangnya yang tegas serta otot yang tersembunyi di balik kemeja putih itu membuat Yerim mati-matian menahan perasaan ingin memiliki pria yang akan menuntunnya ke altar nanti.

Meski ragu masih menyelimuti dadanya, dia tetap mengulurkan tangan mungilnya pada sang mempelai pria yang kini mengulas senyum layaknya malaikat.

Tidak, bukan.

Jeon Jungkook tetap iblis meski berbanding terbalik dengan wajahnya. Pria itu mengecup punggung tangannya lembut.

"Ku harap kau bahagia dengan pernikahan ini. Hanya itu yang ku harapkan." Ujarnya hingga membuat kedua telingannya merah.

Kalimat itu memang terdengar sedikit aneh jika diucapkan begitu saja oleh Jungkook. Tapi entah mengapa dadanya terasa menghangat. Genggaman tangannya pada lengan Jungkook mengerat. Tatapan mata penuh kebahagian dari beberapa warga desa yang datang membuatnya senang. Tatapan itu mengatakan seolah mereka sangat menyayangi mereka berdua meski mereka datang kedesa belum lama ini, tapi mereka menerima Jungkook dan Yerim dengan tangan terbuka.

Langkah mereka terhenti saat pendeta berjubah putih itu sudah berada di hadapan mereka. Tangan Jungkook berpindah menggenggam telapak tangannya erat. Pria itu menarik nafas panjang.

Saat ini Yerim merasakan bagaimana ekspresi wajah serius Jungkook menandakan bahwa lelaki bersurai gelap itu tak menganggap ikatan ini sebagai permainan sesaat. Sorot matanya lurus menatap dirinya. Ia mendengar dengan seksama pria yang kini tengah mengucapkan sebuah hal yang akan menuntun mereka kedepannya nanti.

Jungkook memejamkan kedua matanya saat kalimat yang di ucapkan pria itu sudah berada pada inti utama yang menjadi sumpahnya pada sebuah takdir.

"For the bridegroom in front of me."

Mata coklat Yerim melirik genggaman tangan Jungkook yang saat ini tengah mengusap lembut punggung tangannya.

"Do you promise that you will continue to accompany your partner under any circumstances and conditions?"

Back for You.[Jungri] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang