Chapter 10 : Tentang Jingyu

1.7K 122 37
                                    

PERHATIAN !!!!!

BIASAKAN BACA HEADNOTE OR FOOTNOTE DI TIAP CHAPTER !!!!

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

"Aku ambil piring sebentar. Kau duduk saja, Zhou", ucap Jingyu sesampainya di apartmentnya.

Sepanjang sisa perjalanan tadi, Weizhou tak bicara sepatah katapun. Pikirannya di penuhi dengan kemungkinan – kemungkinan alasan Jingyu tak bisa berangkat dari Shanghai.

Sebenarnya Jingyu menyadarinya tapi membiarkan Weizhou dalam diamnya, karena dia pikir akan lebih baik membicarakan hal ini berdua, tanpa ada Xiaolong Ge atau siapapun.

"Makan dulu, Zhou".

"Kau duluan saja, Yu. Aku belum lapar".

"Kalau begitu, aku juga nanti saja makannya".

"Tapi tadi kau bilang kau lapar?".

"Iya. Aku lapar sekali. Tapi aku ingin makan denganmu. Kalau kau tidak mau makan sekarang, aku juga".

"Yuuu....".

Jingyu hanya diam dan menyandarkan bahunya ke sofa, yang artinya dia akan teguh pada perkataannya. Weizhou tak punya pilihan lain selain menyetujuinya.

"Baiklah, aku makan sekarang. Ayo...".

Jingyu hanya tersenyum dan mulai membuka bungkusan makanan mereka, tak mengijinkan Weizhou membukanya. Jingyu ingin "melayani" Weizhou sebaik mungkin malam ini.

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

Setelah makan, suasana kembali sunyi. Mereka tak tahu harus memulai dari mana.

Akhirnya, Jingyu memecah kesunyian. Dia merasa dialah yang harus memulai karena alasan dia mengajak Weizhou ke apartmentnya adalah untuk membicarakan alasan kepergiannya besok pagi. Dia hanya punya waktu beberapa jam sebelum keberangkatannya.

"Zhou.... Kau pasti bertanya – tanya kenapa aku tidak berangkat dari Shanghai dan dari mana aku akan berangkat nanti, iya kan?".

Weizhou terkejut dengan 'tebakan' Jingyu yang sangat tepat. Weizhou tak perlu menjawab pertanyaan Jingyu karena ekspresi wajahnya sudah sangat jelas terbaca.

"Besok aku berangkat ke Dandong, ke kota kelahiranku. Kemarin ibuku menelpon dan mengabarkan kalau kakekku sakit dan memintaku untuk pulang, karena kakek memanggil – manggilku terus. Kakek dan nenekku tinggal bersama dengan orang tuaku, dan karena aku adalah satu – satunya anak dari orang tuaku, aku jadi cucu kesayangan mereka. Andai saja tidak ada jadwal photoshoot hari ini, aku pasti sudah berangkat kemarin. Jadi, jangan berpikir macam – macam, Zhou".

"Maaf Yu.... Aku tak tahu alasanmu tapi sudah bersikap yang membuatmu khawatir".

"Kau tidak salah apa – apa, jadi tak perlu minta maaf", jawabnya sambil mencubit pelan hidung Weizhou.

"Andai kepulanganku adalah untuk suatu acara, aku pasti mengajakmu ikut. Tapi sekarang aku tak bisa, karena aku harus konsen mengurus kakekku".

"Tidak apaapa, Yu. Aku mengerti. Yang penting kau jaga kesehatan, jangan malah ikutan sakit. Ingat, kita masih punya banyak acara setelah ini".

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDМесто, где живут истории. Откройте их для себя