Chapter 15 : Lelaki Sialan di Esquire

1.4K 99 22
                                    

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

JINGYU POV

Tanpa sadar, sudut bibirku terangkat dan pipiku terasa hangat saat mendengar jawaban - jawaban yang di berikan Zhouzhou saat Interview Yinyue. Dia terlihat sangat menggemaskan. Wajah malu - malu dan salah tingkahnya setiap MC menanyakan tentang diriku. Entah apakah orang menyadarinya atau tidak, setiap dia berbicara tentangku, wajahnya bersemu dan dia berbicara dengan cepat, entah karena gugup atau malu. Tapi matanya membuat hatiku terasa sakit. Walau dia menutupi dengan candaan dan keceriaannya, matanya terlihat sedih. Seperti ada yang hilang atau tersakiti. Dan aku tahu, aku adalah salah satu, bahkan mungkin akulah satu - satunya penyebabnya.

Menjauhinya terasa sama menyakitkannya dengan di jauh olehnya. Setiap jauh darinya, aku ingin selalu menelponnya. Setiap menerima telpon atau pesan darinya, jemariku sudah gatal untuk membalasnya. Dan setiap dekat dengannya, aku ingin menyentuhnya, memeluknya dan menunjukkan teritoriku atas dirinya. Aku bukanlah tipe orang yang suka menyembunyikan keinginannku atau mood ku, jadi menahan semua itu terasa jauh lebih menyiksaku daripada kalah dalam jiujitsu.

Di tambah, pandangan matanya yang selalu seakan bertanya, "Kenapa kau menjauhiku? Aku salah apa?". Ingin rasanya segera ku rengkuh dan ku bisikkan kata maaf, maaf dan maaf. Semua ku lakukan hanya untukmu, Zhou. Tapi apa dayaku, mengetahui sifatnya, dia tak akan membiarkanku melindunginya seperti ini.

Dan kejadian di Esquire kemarin hampir saja membuatku menjadi pembunuh. Laki - laki sialan itu benar - benar menguji kesabaranku. Sejak pertama kali dia melihat kedatangan Zhouzhou, matanya berbinar - binar dan senyum tak pernah meninggalkan bibirnya. Dan Zhouzhou seakan tak menyadari 'bahaya' yang mengikutinya. Aku masih berusaha menahan karena dia tak melakukan apapun selain menatap Zhouzhou penuh napsu. Tapi saat aku mendengar ucapannya di telepon saat mengikuti Zhouzhou ke ruang ganti, aku tak bisa lagi berdiam diri.

"Sepulang dari sini, bocah itu akan menjadi milikku. Dia tak akan berani menolakku. Toh dia bukan siapa - siapa di industri ini.... Hahahaha.....".

Percayalah, aku menggunakan seluruh kekuatanku untuk menahan amarahku. Jika aku tak ingat apa yang akan terjadi pada karir Zhouzhou jika aku mengacaukan pemotretan ini, sudah ku bunuh staff sialan itu sekarang juga. Akhirnya aku mengikuti Zhouzhou kemanapun, bahkan sampai ke ruang ganti. Sayangnya, lelaki itu sudah berada di sana duluan. Untungnya, Zhouzhou belum sempat membuka bajunya. Aku sempat melihat wajah panik Zhouzhou yang berubah menjadi lega saat aku berdiri membelakanginya dan menghalangi lelaki itu melihatnya berganti baju. Aku tahu pandangan lelaki itu yang melecehkanku, di pikirnya aku tak akan bisa melakukan apa - apa untuk melindungi Zhouzhou-ku, tapi tekadku sudah bulat. Coba saja kalau kau berani!!!!

Dan aku menang, setidaknya untuk saat itu. Dia pergi meninggalkan kami berdua di ruang ganti. Ku dengar Zhouzhou bernapas dengan lega. Ternyata, dia pun menyadari dan ketakutan.

"Sudah selesai?". - Jingyu

"Sudah". - Weizhou

"Kenapa kau tak menolaknya? Kenapa kau membiarkannya mengikutimu kemari dan melihatmu berganti baju?". - Jingyu

Suaraku pelan, tapi tegas. Aku sangat marah pada lelaki itu, tapi aku juga marah pada Zhouzhou. Kenapa dia diam saja? Aku tahu, dia bukan lelaki lemah. Tak mungkin rasanya dia membiarkan orang merendahkannya seperti itu.

"Aku tak ingin membuat masalah untuk kita, Yu. Majalah ini adalah majalah yang terkenal. Aku tak ingin merusak karir kita yang baru di mulai dengan kekacauan tak berguna". - Weizhou

"Kau tahu aku tak peduli dengan semua omong kosong itu!!! Aku hampir membunuhnya, Zhou!!!". - Jingyu

"Sssttt.... Pelankan suaramu, takut ada yang mendengar. Aku tahu kau tak peduli pada masa depanmu, tapi aku peduli Yu. Kau model berbakat. Jika drama kita gagal, setidaknya kau punya lahan karir di sini. Dan aku tak ingin kau menghancurkannya karena aku". - Weizhou

"Zhou......". - Jingyu

"Ya sudah, keluar yuk. Mereka sudah menunggu kita. Jangan membuat kesan yang tidak baik di pemotretan pertama kita dengan Esquire. Hmm....". - Weizhou

Bahkan setelah semua yang ku lakukan padanya, dia masih lebih memikirkan masa depanku. Tapi hal ini justru membuatku semakin mantap 'melindunginya', dengan caraku.

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

Pemotretan berjalan lumayan lancar. Ada beberapa 'fans' yang datang. Fans, kata itu masih terdengar asing di telingaku. Beberapa bulan yang lalu aku hanyalah seorang model tak bernama, begitu pula Zhouzhou. Tapi sekarang, banyak yang mengikuti dan memotret kami di manapun. Kami sangat menikmatinya, karena ini adalah sesuatu yang kami impikan dulu.

Tapi mood ku selalu berubah jelek setiap kali lelaki itu muncul. Zhouzhou berkali - kali berusaha menenangkanku. Dia membuat mimik lucu, imut, menyentuhku di sana sini, membicarakan lawakan - lawakan garing hanya demi menarikku dari kesuraman. Dia selalu berhasil mengembalikan mood ku sehingga pemotretan kali ini berjalan lumayan lancar. Tapi sekali lagi, lelaki sialan itu seperti sengaja memancingku. Saat pemotretan sudah selesai, semua kru berkumpul untuk berfoto. Baru saja aku mau mendekat duduk dengannya, lelaki itu sudah duduk di pegangan kursi yang di dudukki Zhouzhou. Bahkan sebelum merangkul Zhouzhou, dia sempat melirik dan tersenyum sinis padaku. Jika saja aku tak melihat mata Zhouzhou yang memohon agar aku tak membuat masalah, aku pasti sudah menarik lelaki itu dan memukulinya di tempat itu.

Mood baikku tak kembali setelah itu. Setelah basa basi berpamitan, aku langsung meninggalkan lokasi dan Zhouzhou. Zhouzhou sempat menelponku, tapi aku masih dalam keadaan sangat marah hingga aku menolak panggilannya dan mengirim pesan "jangan ganggu aku".

Sepanjang perjalanan, aku hanya berpikir tentang satu hal. Aku pasti akan sukses dan kembali ke Esquire sebagai model terbaik, model yang mereka puja. Hingga lelaki itu tak bisa lagi meninggikan dagunya di hadapanku. Itu janjiku, demi Zhouzhou. Zhouzhou-ku.

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

Published : 05.12.18 ; 05:22am

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDWhere stories live. Discover now