0.04 Mimpi Kedua

731 34 0
                                    

"Assalamualaikum..", salam seseorang.

Andin memasuki rumahnya dengan wajah kusutnya, begitupun dengan Andre namun dengan senyum jailnya.

"Walaikumsalam, kalian udah pulang, ya udah cepat ganti baju kamu, lalu kita makan bersama."

"Gak usah Bun, Andin udah makan tadi disekolah, Andin capek mau tidur , bunda makan sama kakak aja ya! Cup.." ucap Andin sambil mengecup pipi Bundanya.

Andinpun menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

"Adik kamu kenapa ndre?" Tanya Risa menatap Andre yang sejak tadi senyum-senyum sendiri.

Andre hanya mengedikkan bahunya, tanda tak tau.

Risa hanya menggeleng melihat tingkah kedua anaknya.

🍁🍁

Andin memasuki kamarnya dan melempar tas yang digendong nya kelantai.

Ia membanting tubuhnya di kasur, pikirannya berkelana mengingat cowok yang tadi ia temui.n

"Kenapa dia mirip banget sama Elang. Apa mungkin cowok dimimpi gue jadi nyata?"

Andin terus mengingat cowok yang tadi menolongnya. Matanya yang coklat sangat mirip dengan Elang, ditambah senyumnya yang juga sangat mirip dengan Elang.

Andin terus memikirkan cowok  tadi, hingga rasa kantuk  menyerangnya. Ia memejamkan matanya dengan damai, rasanya ia ingin tidur sampai besok pagi.

🍁🍁


Andin kembali berada didanau yang sangat tidak asing baginya.

Ia berdiri menatap danau dibawah gelapnya malam. Bunga teratainya masih seperti pertama kali Andin melihatnya. Masih menguncup, seolah menunggu kapan ia mekar.

Andin tersenyum takjub melihat hamparan air didepannya. Namun sedetik kemudian ia menoleh ketika merasakan tangannya digenggam seseorang.

"Elang." ujar Andin menatap pria bermata coklat  disampingnya.

Elang tersenyum manis.

"I am the prince of your dreams Andin Chalistha."

Andin tersenyum.

"Jangan pernah percaya dengan kata mustahil. Hal yang kamu ragukan tidak akan pernah kamu dapatkan."

Elang perlahan melepaskan genggamannya. Membuat senyum Andin pudar.

"El, jelasin apa maksud kata-katamu" Andin menatap Elang dengan tatapan berharap.

"Kejar keinginanmu,  jangan percaya dengan kata mustahil!" Elang pergi ketempat yang semakin gelap.

Andin terus menatap bayangan Elang yang mulai menghilang.

"Aku hanya ingin bersamamu Elang Dirgantara." ucap Andin lalu meneteskan air matanya.

🍁🍁

"Woy bangun tidur aja kerjaannya!" Ucap Andre membangunkan Adiknya.

Mendengar suara Andinpun langsung membuka matanya pelan.

"Elang" ucap Andin sambil menatap laki-laki didepannya.

"Elang?, siapa yang lu panggil Elang ini gue kakak lu Andrea Agustian yang paling ganteng sedunia." Jawab Andre masih menatap adiknya.

"Kakak!, ngapain kakak disini?" tanya Andin bingung.

"Gue bangunin lu Ndin, lu udah ditunggu bunda sama ayah dibawah, lagian dari tadi siang lu tidur tuh liat sekarang jam berapa.!" Ucap Andre kesal dengan tingkah adiknya yang sangat pemalas.

"Hah jam 08.00 Malem, gue belum mandi peak..!" Jawab Andin berteriak, membuat Andre menutup kupingnya.

"Ya udah sana mandi, dari tadi belum ganti baju juga, lu tuh jorok banget sih mimpi apa gue punya Adik kayak lu."ucap Andre sambil menatap adiknya yang masih menggunakan seragam sekolahnya.

"Iya..iya, kakak tunggu dibawah aja nanti Andin nyusul." Jawab Andin cemberut.

Andrepun keluar dari kamar Andin, dan langsung menuju lantai satu untuk makan malam bersama.

Andin menuju kamar mandinya untuk membersihkan badannya yang sudah lengket.

Andin memilih merendam tubuhnya di air hangat, nyaman yang ia rasakan saat ini.

"I am the prince of your dreams Andin Chalistha."

"Kejar keinginanmu, jangan percaya dengan kata mustahil."

Kata-kata itu masih teringat dikepala Andin.

"Apa yang kamu maksud keinginan  El?" Tanya Andin heran.

Setelah selesai mandi Andinpun mengganti pakaiannya, dan langsung turun untuk makan malam bersama.

"Selamat malam semua, " ucap Andin dengan senyumnya.

"Malam sayang, ayo makan, kita udah nunggu kamu dari tadi loh." jawab Risa sambil mengambilkan makanan untuk Andin.

"Iya Bun, maaf karena Andin kalian jadi nunggu!" Ucap Andin dengan senyum datar.

" Tidak papa sayang, sudah ayo kita makan." Jawab Risa sambil tersenyum.

Merekapun menikmati makanan dengan keheningan.

"Kamu kenapa kok sedih ?" Tanya Alex memecahkan keheningan.

"Gak papa yah, tadi hanya ada sedikit masalah di sekolah."jawab Andin sambil memakan makanannya.

Sebenarnya Andin berbohong, ia hanya masih bingung dengan mimpi-mimpinya.

"Masalah apa kamu bisa cerita sama kita, kita siap mendengarkan kok." Ucap Alex sambil tersenyum.

"Maaf yah bukannya Andin tidak mau cerita tapi Andin sangat capek hari ini, Andin mau istirahat dulu, sekali lagi maaf." Jawab Andin tersenyum datar.

"Lo gak jago bo'ong ndin" ucap Andre menatap Andin lekat.

"Intinya Andin gak bisa cerita."

"Andin istirahat dulu, Good Night semua." ucap Andin sambil beranjak dari duduknya

"Good Night" Ucap mereka bersamaan.

Entahlah saat ini Andin hanya ingin ingin istirahat, dan ingin memulai hari yang baru esok. Ia berharap besok adalah hari yang baik untuknya.

🍁🍁

Jangan lupa Vote+Comen

See you...😉😊

Dream Prince🍁 [New Version]Where stories live. Discover now