••┈• ❀ 🌿🌻🌿 ❀ •┈•
بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
┏━━━━🌿🌺🌿━━━━┓
"Kamis”
09 Safar 1440 H
18 Oktober 2018 M
┗━━━━🌿🌺🌿━━━━┛Berkata asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah:
Ulama itu ada tiga macam:
١- عالم ملَّة،
٢- عالم دولة،
٣- وعالم أمة.1. 'Alimul millah (ulamanya agama)
2. 'Alimud daulah (ulamanya negara)
3. 'Alimul ummah (ulamanya umat)أما عالم الملة: فهو الذي ينشر دين الإسلام، ويفتي بدين الإسلام عن علم، ولا يبالي بما دل عليه الشرع أوافق أهواء الناس أم لم يوافق .
Adapun 'alimul millah maka dia adalah orang yang menyebarkan agama Islam dan berfatwa tentang agama Islam berdasarkan ilmu. Dia tidak peduli (menerima dalil dan menyampaikan) tentang perkara yang ditunjukkan oleh syari'at ini, apakah perkara tersebut mencocoki hawa nafsu (keinginan dan selera) manusia ataukah tidak.
وأما عالم الدولة: فهو الذي ينظر ماذا تريد الدولة فيفتي بما تريد الدولة، ولو كان في ذلك تحريف كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم.
Adapun 'alimud daulah maka dia adalah orang yang memperhatikan apa yang diinginkan oleh negara, maka dia pun akan berfatwa dengan perkara yang diinginkan oleh negara tersebut walaupun pada perkara tersebut terdapat pengubahan (penyimpangan) terhadap al Qur'an dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
وأما عالم الأمة: فهو الذي ينظر ماذا يرضى الناس، إذا رأى الناس على شيء أفتي بما يرضيهم، ثم يحاول أن يحرف نصوص الكتاب والسنة من أجل موافقة أهواء الناس.
Sedangkan 'alimul ummah maka dia adalah orang yang memperhatikan apa yang bisa menjadikan manusia ridho (senang). Apabila dia melihat manusia berada pada sebuah kondisi (menyenangi sesuatu) maka diapun berfatwa dengan perkara yang bisa membuat ridho manusia. Kemudian dia berusaha mentahrif (mengubah atau menyelewengkan) dalil-dalil yang jelas (nash-nash) al Qur'an dan as-Sunnah supaya mencocoki hawa nafsu (keinginan) manusia.
نسأل الله أن يجعلنا من علماء الملة العاملين بها.
Kita memohon kepada Allah ta'ala agar Dia menjadikan kita termasuk 'ulamaul millah (ulamanya agama) yang beramal dengannya.
فالمهم أن الإنسان يجب عليه ألا يغرر بدينه وألا يغتر، بل يكون مطمئنا حتى يجد من يثق به في علمه ودينه ويأخذ دينه منه، كما قال أحد السلف:
Maka yang jelas dan yang terpenting disini adalah bahwasannya seseorang itu wajib baginya untuk tidak menipu orang lain dengan agamanya dan dia tidak tertipu dengan agamanya tersebut, akan tetapi dia harus menjadi orang yang tentram dengan agamanya sehingga dia mendapatkan orang yang dipercayai ilmu dan agamanya lalu dia mengambil ilmu darinya. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang ulama salaf:
ان هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم
"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama maka perhatikanlah oleh kalian dari siapa kalian mengambil agama kalian"
Syarh Riyadhush Shalihin 4/307-308.
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Islami II
SpiritualBacalah buku, dan pelajarilah ia agar harimu mendatangkan karamah dan ilmumu adalah tabungan akhiratmu. Islamic II