CHAPTER 16

2.9K 153 60
                                    

WARNING!
CUMAN KASIH TAU AJA
AKU LAGI BETTE. UDAH ITU.


HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁

Pintu apertemen sudah terbuka, gelap. Pandangan pertama yang ia lihat hanya gelap, ya tentu gelap karna sang pemilik baru saja pulang. Setelah menutup pintu perlahan tangan gembulnya meraba-raba saklar yang ada didinding, belum sempat ia meraih saklarnya sebuah  pelukan mengejutkannya.

DEG

"Aku merindukanmu...."

******


AUTHOR POV

Pria tampan itu masih termenung dengan pikirannya wajah bulat yang selalu memenuhi benaknya, setiap gerak gerik gadis tambun itu selalu bisa mencuri perhatiannya. Padahal baru saja ia bertemu dengan pujaan hatinya, tapi bukan itu yang ia rasakan. Bayu merasakan ada sesuatu yang gadis tambun itu sembunyikan darinya, tapi apa?. Salah satu hal yang Bayu benci dari sifatnya itu, rasa penasaran yang memporak-porandakan pikiran sepertinya dengan hatinya juga.

"Apa gw harus cari tau seperti dulu?" Monolognya. Ia masih duduk manis disoffa mahalnya yang ada diapertemennya memikirkan bagaimana caranya untuk meredamkan rasa yang ia rasakan saat ini.

"Ngga-ngga, gw udah janji ma diri gw dulu. Mungkin tunggu Kiki ngomong aja kali atau_" ia menggantungkan kalimatnya. Perang batin yang ia rasakan saat ini "uufffhhh.... Tunggu Kiki aja" finalnya dengan tenang. Ia percaya sama gadis tambun itu mungkin suatu hari Kiki akan berbicara padanya.


******

Lain Bayu, lain juga gadis tambun yang saat ini sedang ia rasakan masih dalam dekapan hangat aroma yang sangat ia hafal diluar kepala masuk keronggah hidupnya.

"Aku merindukanmu" suara yang sangat ia kenal betul pemiliknya, suara baraton yang sudah lama ia tak dengar secara langsung yang biasanya ia hanya bisa mendengar lewat panggilan telpon saja. Tapi sekarang, aroma, suara baraton, dekapan hangat, ia merasakan lagi sekarang.

Entah sejak kapan posisi mereka sudah berhadapan masih dengan tangan besar itu merengkuh pinggangnya, serta masih dengan keadaan gelap tapi Kiki masih bisa melihat dengan jelas walau sedikit remang-remang wajah tampan tegas itu tersenyum hangat padanya. Rasanya ingin sekali ia mencium pria tampan yang ada dihadapannya, tapi rasa gengsi yang besar gadis tambun itu mengurungkan niatnya. Kevin, kekasihnya pria yang sedang merengkuhnya dengan posesif.

Perlahan dengan pasti Kevin mencoba mengkikis jarak dengan kekasihnya yang sangat ia rindukan, tak tau apa gadisnya ini. Betapa ia sangat merindukannya, butuh perjuangan agar ia bisa menemuinya seperti saat ini.

Bibir tebal itu mendarat tepat dikening kekasihnya, kecupan yang cukup dalam betapa ia mencurahkan rasa rindu yang selama ini pria tampan itu pendam.

Mata Kiki terpejam menikmati sensasi rasa kecupan dalam yang pria itu berikan dikeningnya, ia juga merasakan apa yang kekasihnya itu rasanya. Rasa rindu, entah bagaimana caranya rasa itu tumbuh dihatinya untuk pria yang saat ini mencium kedua matanya dengan sangat hati-hati seperti ia melakukan agar tak merusak barang miliknya.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang