CHAPTER 31

2K 143 28
                                    

JANGAN LUPA KOMEN AND LIKE YO.

HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁


"Kamu merasakannya sayang, hmm?" Ucap Kevin sedikit serak, dengan tak sadar Kiki mengangguk dua kali dengan wajah merahnya.

"Apa kamu mau melihatnya?" Godaan demi godaan Kevin keluar untuk gadisnya, ia sangat suka saat wajah merona kekasihnya apa lagi kalo kekasihnya salah tingkah. Ia akan menggunakan situasi seperti itu dengan baik.

Kiki kembali mengangguk, mungkin ia masih tak sadar dengan apa yang ia lakukan. Disaat Kevin mengarahkan tangan Kiki kearah benda keras yang sekarang tak menempel diperutnya, ia masih mengikuti membiarkan Kevin menuntun tangannya entah kemana.


DEG...

KERAS..!!

*******

KERAS...

KERAS...

Dua kali ia mengucapkan kata KERAS didalam hatinya, otaknya masih perputar dengan kata keras tersebut lebih tepatnya barang yang bersentuhan dengan telapak tangannya. Masih dengan posisi yang sama, didalan Kungkungan tangan besar Kevin walau posisinya tidak terlalu dekat karena memang terhalang jarak oleh tangan Kevin yang masih menahan tangan gembul kekasihnya diarea miliknya.

Senyum kecil terlihat diwajah tampan Kevin, menyedari kekasihnya belum sadar atas perbuatannya dengan perlahan Kevin menggerakkan tangannya menuntun tangan gembul itu untuk mengelus miliknya yang memang sudah mengeras.

Kevin memejamkan matanya dengan kepala ia dongakan keatas seperti sedang menikmati perbuatannya dengan tangan kekasihnya, Sampai dimana Kevin meloloskan satu desahan nikmatnya yang membuat Kiki langsung berteriak.

"KYAAAAAA... KEVIN!!"

"Yah, sadar" keluhnya dalam hati sambil menutup telinganya akibat teriakan kekasihnya yang sangat keras. Sepertinya ia harus menjinakkan dua hal, dan salah satunya harus sangat ekstra hati-hati untuk meluluhkannya.

******

Benar kan, menjinakkan kekasihnya tidak semudah ia kira. Berbagai cara ia sudah lakukan, terhitung sejak kejadian kemarin gadis gembul itu selalu tak menghiraukannya walau tinggal satu atap tetap saja tak membuat Kevin semudah itu untuk membujuk kiki. Semalam pun ia masih bisa memeluk tubuh berisi kekasihnya tapi tetap saja itu beda. Yah, tadi pagi pun masih memasak sarapan untuknya dan berangkat bareng kekantor tapi sungguh ini membuatnya pusing. Boro-boro untuk merespon pelukannya, ia bicara saja tak perna direspon sama sekali.

Kevin masih memutar otak pintarnya, mencari cara agar kekasih gembulnya itu tak marah padanya lagi. Tapi apa?, Nah ini lagi mikir cari caranya.

Mungkin saking fokusnya berpikir Kevin tak tahu kalau sedari tadi sekertarisnya, Klara sudah memanggil-manggil namanya sampai dimana klara merasa kesal karena tak dihiraukan oleh bosnya yang sedang melamun itu.

"Pak keviiin!!..."

Seperti biasa dengan datarnya ia menyaut panggilan sekertarisnya "Ada apa?" Ucapnya datar tanpa melihat lawan bicaranya yang sudah menganga mulutnya Dengan lebar.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang