° 29

9.3K 1.8K 180
                                    

"Sung, kamu serius kita bakal lewat sini?" Tanya Renjun saat ketiganya sampai didepan sebuah lubang kecil yang hanya muat dimasuki seorang saja secara bergantian.

"Ini bahkan cuma muat buat satu badan gue aja. Apa gak ada jalan lain?" Tambah Jeno.

"Ini rute ter-aman yang Jisung tau, Jisung juga yang udah merancang jalan ini supaya bisa dilewati. Ayo kak, kita bakal ada di lobby utama setelah kita ngelewatin ini. Jisung duluan." Ucap Jisung sebelum akhirnya merangkak masuk kedalam lubang itu.

"Ayok lo dulu jen, gak ada perlawanan." Renjun mendorong tubuh Jeno agar ia mau masuk kesana lebih dulu.

"Eh tapi--"

"Gak ada tapi-tapian, buruan masuk ikutin Jisung kalau lo gak mau jadi abu disini." Jeno memilih bungkam lalu menuruti perintah Renjun.

"Lo juga harus langsung masuk." Ucap Jeno.

"Tanpa lo suruh pun gue juga bakal masuk."

Jeno hanya menyengir lalu mulai merangkak masuk kedalam lubang itu.

Renjun memperhatikan gerak Jeno sebentar sebelum akhirnya ia menoleh kearah belakang dan melamun.

"Haruskah gue ikut papa?" Batin Renjun sampai akhirnya suara panggilan dari Jeno menyadarkan Renjun dari lamunannya.

"Huang Renjun!"

"Kalau gue sampai di lobby dan pas gue nengok kebelakang gak ada lo, gue bakal balik ke tempat kita ketemu tadi." Ucap Jeno.

"Ngeselin parah." Gerutu Renjun lalu mulai merangkak memasuki lubang tadi sama seperti apa yang Jisung dan Jeno lakukan sebelumnya.

"Heh lo." Ucap Renjun sambil menyenggol kaki jeno yang berada tepat didepannya.

"Eh apaan sih." Ucap Jeno tak terima.

"Dih? Lo kali yang apaan. Ngapain coba ngancem bakal balik ke kamar Jisung?" Protes Renjun

"Orang gue mau balik ke tempat kita ketemu tadi, bukan dikamarnya Jisung." Ucap Jeno.

"Ya itu kamarnya Jisung, ipul. Tobat goblok, kebanyakan rumpi sama Haechan mah gini nih."

"Sst, kakak denger sesuatu gak?" Tanya Jisung tiba-tiba.

"Kenapa sung? Ada apa?" Tanya Renjun lalu langsung menarik Jeno yang tadinya berada dibelakang Jisung menjadi dibelakang dirinya.

"Apa-apaan!?" Gerutu Jeno sebal.

"Sst, coba denger baik-baik deh." Renjun dan Jeno pun terdiam mengikuti intruksi Jisung.

"Suara zombie bukan sih?" Tanya Jeno namun tak ada yang merespon.

"Tunggu kak!"

"Aduh Jisung lupa!" Ucap Jisung lalu menepuk dahinya sendiri.

"Kenapa?" Tanya Renjun

"Jisung baru inget kalau kita bakal merangkak melewati ruangan uji coba zombie. Emang sih ruangannya kaya lab pada umumnya, tapi disebelah ruangan itu ada tempat yang isisnya banyak zombie." Jelas Jisung.

"Trus kita harus gimana sekarang?" Tanya Jeno.

Jisung terdiam sebentar seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kalau kita lewat dengan tenang tanpa adanya suara kericuhan, zombie-zombie juga bakal tenang kok." Ucap Jisung.

"Kita gak bisa berlama-lama disini." Ucap Renjun yang diangguki keduanya.

"Jisung bakal tetep merangkak didepan."

"Tetep hati-hati ya, sung." Peringat Renjun yang diangguki Jisung sebelum ia kembali merangkak.

[1] Keep Running;Where stories live. Discover now