BAB 8 ENGAGEMENT

3.4K 127 0
                                    

Maaf minggu-minggu ini jarang upload. Otaknya Author lagi stacked banget bikin cerita baru. Yang ini malah terbengkalai.

Mudah-mudahan makin suka...

Happy Reading... 🐥🐥

“Jika orang menganggap bahwa cinta itu tidak harus memiliki, bagiku itu hanya ungkapan orang yang munafik. Siapa yang akan tahan dengan rasa sakit? In my opinion, cinta harus memiliki, sebab ketika aku jatuh cinta obsesi untuk memiliki itu pasti ada. Definisi cinta tak harus memiliki hanya dapat diterima oleh orang yang malas untuk berusaha...”

Aland memandangi kotak hitam yang sempat diperlihatkan kepada Lucy itu dengan seksama. Melempar-lempar kotak tersebut ke udara kemudian ditangkapnya lagi, begitulah berulang kali. Lucy meminta supaya Aland menyimpannya sampai waktu yang tepat. Waktu di mana Lucy akan menerima cincin itu dengan hati yang sudah dipenuhi cinta terhadap dirinya. Aland pastikan jika diapun akan menunggu sampai saat itu tiba. Yang perlu ia lakukan saat ini adalah membuat Lucy jatuh cinta padanya. Seseorang yang pernah begitu ulung dalam merayu wanita, ditantang harus membuat wanita yang dicintai bisa menerima dirinya. Di luar hal yang berhubungan dengan seks ataupun harta seperti biasanya.

Dia mungkin memang akan bertunangan malam ini, tapi Aland sedikit ragu sebab Lucy belum memberikan hati padanya. Aland merasa pertunangannya masih belum begitu istimewa dengan Lucy yang belum bisa mencintainya. Pertunangan yang tanpa di didasari oleh rasa cinta seolah tidak ada artinya bagi Aland. Mungkin saja ini adalah karmanya yang telah mempermainkan banyak wanita.

“Kau terlihat begitu menawan nak.” Seru suara seorang pria yang ia sebut dengan sebutan daddy mengomentari penampilan Aland.

Aland menoleh ke arah sumber suara dan mendapati ayahnya sedang berjalan ke arahnya, dengan menyimpan tangan ke dalam saku celananya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aland menoleh ke arah sumber suara dan mendapati ayahnya sedang berjalan ke arahnya, dengan menyimpan tangan ke dalam saku celananya sendiri. Aland menyambutnya dengan pelukan khas pria dewasa. “Thanks dad. Mungkin karena aku adalah putramu. Jadi ketampananmu itu menurun padaku dad..” jawab Aland dengan tersenyum lebar.

Lewis menepuk-nepuk pundak anak laki-lakinya itu dengan penuh rasa sayang. “Kau sangat beruntung. Semoga saja satu tahun kedepan kau bisa membuat gadis itu mencintaimu, nak. Aku tak ingin memiliki menantu lain selain dirinya.” Goda lewis.

” Goda lewis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My Destiny (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang