EPILOG

5.4K 110 3
                                    


WARNING...!!!
21+ MATURE CONTENT

"Di mana handuk yang tadi sempat aku bawa baby? Aku tak percaya jika sekarang handuk itu punya kaki sehingga handuk itu bisa jalan sendiri." Teriaknya pagi ini dari arah kamar mandi ketika dia sudah selesai mandi namun tidak ada handuk yang bisa ia pakai untuk mengeringkan tubuhnya.

Kebiasaan dari suamiku yang selalu bersikap manja terhadap apapun yang dia lakukan akhir-akhir ini. Terang saja aku yang harus banyak bersabar dalam menghadapi pria labil sepertinya. Dia yang lupa membawa handuknya, tapi aku yang selalu menjadi bahan teriakannya.

Untung saja kami hanya tinggal berdua di rumah sebesar ini. Selain hanya pembantu rumah tangga yang ikut serta berada di sini untuk membantu pekerjaan rumahku. Karena apabila ada orangtuanya atau orangtuaku yang ikut serta tinggal dengan kami, pasti mereka juga tidak akan tahan menyikapi setiap kelabilannya.

Right... Aku tengah hamil muda
sekarang. Dan kehamilanku baru saja masuk di usia 4 minggu. Tapi aksi mengidam, manja, mual dan gejala hamil lainnya justru dialami oleh suamiku. Sementara aku dan bayiku bisa makan enak, bebas beraktifitas kemana-mana dan tidak manja.

"Baby... you there?" teriaknya lagi saat aku sama sekali tak menjawab teriakannya dan justru malah melamun di depan meja riasku. Aku tengah berdandan dan teriakannya itu sangatlah menggangguku.

"Just shut up, dear. Im going to you." balasku dengan teriakan yang sama sembari menggelengkan kepala.

Aku mengambil handuk yang sempat ia tinggalkan di atas tempat tidur untuk aku bawa masuk ke dalam kamar mandi. Pria itu menjadi sangat pelupa namun juga emosian. Aku sempat merasa heran kenapa suamiku menjadi sangat manja seperti itu. Sampai akhirnya aku tahu dokter pribadi keluarga Aland mengatakan jika aku hamil dan suamiku yang mengalami kelabilan.

Di dalam kamar mandi, kulihat bayangan suamiku dari balik kaca sedang berdiri tegap dengan kedua tangan yang mengusap rambut basahnya dan air shower yang mengalir dari atas masih mengguyur tubuhnya.

Di dalam kamar mandi, kulihat bayangan suamiku dari balik kaca sedang berdiri tegap dengan kedua tangan yang mengusap rambut basahnya dan air shower yang mengalir dari atas masih mengguyur tubuhnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jantungku berdetak dengan sangat luar biasa kencang tatkala melihat bayangan dari setiap lekuk tubuh suamiku. Padahal sudah sering bagiku dalam melihat dirinya telanjang setiap malam. Tapi tetap saja, aku tidak bisa menahan gejolak dalam hatiku setiap kali melihatnya seperti itu. Seperti memiliki sebuah candu yang sulit untuk aku tampik. Oleh karenya aku harus mematung sejenak menyaksikan pemandangan luar biasa itu dari tempatku berdiri sekarang.

"Apa aku sangat menarik di matamu sehingga kau sangat terkejut saat melihat bayangan telanjangku?" Tanya suamiku yang langsung membuatku terkesiap. Lenyap sudah angan-angan indah yang tadi sempat terlintas dalam otakku. Berubah menjadi kekesalan karena dia selalu bersikap percaya diri terhadap apa yang dia miliki.

Untuk menghilangkan rasa gugupku, akupun menelan ludah berkali-kali. Suamiku sudah sangat keterlaluan dengan mengatakan kalimat yang justru malah membuatku semakin gugup saja. Entah mengapa aku berdeham sebelum kemudian aku menyahuti ucapan suamiku.

You Are My Destiny (COMPLETE)Where stories live. Discover now