Passing By_08

928 199 32
                                    

Jika ada yang membuatmu bertanya, seperti apakah sakit yang pernah kurasakan? Mungkin kaulah jawabannya. Selamat datang luka.

..

Jungkook menggeser kakinya menuju bawah. Pelan, tangannya meraih kruk yang selalu bertenger di sisi kiri ranjang rumah sakit. Sahabat setia akhir-akhir ini sebelum ia benar-benar membuat keputusan meninggalkan Dieppe dalam waktu dekat.

"Sampai kapan kau akan berlayar?"

Jungkook tampak berpikir, kedua matanya menatap jendela luar berteman cahaya lampu yang telah menyala. "Mungkin lima atau enam tahun lagi. Itupun jika aku bosan."

"Oh." Bibir Yerim membulat, benaknya berpikir jika ia tidak boleh terlalu rewel bertanya mengapa lelaki pasiennya ini seperti enggan pulang ke rumahnya yang asli.

"Memang kenapa?" Jungkook balik bertanya, ia tahu apa yang sebenarnya Yerim ingin dengar darinya. Cerita tentang keluarganya di Korea.

"Tidak." Gadis itu menegakkan posisi duduk, tersenyum samar.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan saat ini. Mengira-ngira jika aku bermasalah dengan keluargaku, lalu aku melarikan diri. Iya kan?"

Yerim menggelengkan kepala namun buru-buru ia ralat dengan anggukan. "Aku saja yang tinggal jauh dari keluargaku masih merasa kehilangan. Kau hebat ya."

Jungkook termangu, kata kehilangan yang terucap menggelitik benaknya. "Kehilangan?"

"Hem, kehilangan. Rasanya sulit untuk melepasnya, tapi aku yakin perasaan itu akan benar-benar hilang, suatu hari nanti." Yerim tiba-tiba mengatupkan bibir, menyadari jika bicaranya mulai melenceng dari yang ia maksud sebelumnya. "Aku akan berusaha keras beradaptasi. Wanita dewasa harus sanggup melakukannya." Ralatnya dengan nada diplomatis, menyembunyikan rona kesedihan, meskipun dalam takaran sedikit.

Them - A Short StoriesWhere stories live. Discover now