Flashback One

6.5K 231 7
                                    

"Aku sangat bersyukur ketika tuhan masih mengizinkan kamu untuk menemani ku"

-Malvin-

•••••

"Jadi..."

~~~

"Jadi, miss biancca hanya mengalami pendarahan di kepalanya, untung saja cepat di bawa kerumah sakit" jelas dokter itu.

Ketiga pria itu langsung menghela nafas lega setelah mendengar penjelasan dokter.

"Ada yang lebih serius dok?" Tanya malvin.

'Semoga penyakit biancca engga makin parah ya tuhan' batin malvin.

Sebelum menjawab pertanyaan malvin, dokter itu menarik nafas lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Tidak ada yang serius hanya patah tulang di lengan kanannya. Nanti miss biancca akan saya kasih Arm Sling untuk lengannya" ucap dokter itu.

Sebenarnya dokter itu tidak ingin merahasiakan penyakit yang sangat serius, tapi ia tidak bisa berbuat apa apa, semua keputusan ada di tangan pasiennya.

"Syukurlah" ucap malvin sambil menghela nafas lega.

"Biancca nya udah boleh di jenguk dok?" Tanya karel.

"Boleh, pasien juga sudah sadar. Tapi, saya akan memindahkan ke ruang rawat terlebih dahulu" ucap dokter itu.

"Baik, makasih dok" ucap farel. Dokter pun mengangguk dan langsung meninggalkan mereka bertiga.

"Gue bayar administrasi dulu bang" ucap malvin.

Baru beberapa langkah tangan malvin di cekal oleh karel.

"Engga perlu dibayarin! Duit gue masih banyak buat bayar administrasi rumah sakit! Bahkan kalau bisa gue beli rumah sakitnya!" Ketus karel sambil menghentakan tangan malvin, lalu berjalan menuju tempat administrasi.

Malvin hanya menggeleng geleng kepala sambil menatap nanar karel.

"Sabar vin" ucap farel sambil menepuk pelan pundak malvin.

"Iya bang, lagian ini juga kesalahan gue" ucap malvin sendu.

"Udah jangan gitu ini udah takdir" ucap farel.

'Entah kenapa lo dewasa banget bang, gue makin engga enak sama lo apalagi karel' batin malvin.

"Tetep aja gue engga becus jagain biancca, coba ada gue engga bentak biancca" sesal malvin.

"Lo bentak biancca?" Tanya farel tak percaya.

"iya bang" ucap malvin sambil mengangguk angguk kepala.

Farel menghembuskan nafas kasar lalu. "Huftt... Sebenernya biancca itu trauma yang namanya di bentak apa lagi di kasarin" ucap farel sendu.

"Maafin gue bang! Gue nyesel! Baru jadi calon suami aja engga becus apa lagi kalau udah jadi suaminya" ucap malvin dengan nada penyesalan.

"Jujur aja gue engga pernah bentak biancca, abang karel ataupun bonyok kita" lirih farel.

"Gue tau bang, makannya gue nyesel" ucap malvin pelan.

"iya gue udah maafin lo kok" ucap farel sambil menepuk pelan pundak malvin.

"Tapi lu tau kan? Kalau biancca sebelum bukan dari keluarga Alberty dan Smith" lanjut farel.

"Iya gue tau, gue juga binggung kenapa bisa acca princess gue waktu kecil bisa jadi keluarga lo bang? Sampai saat ini biancca belom mau cerita"ucap malvin dengan heran.

Fake Nerd Girl [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang