Very Good 3 (END)

962 90 23
                                    

Happy Reading





.

.

.

Jihoon mengigit bibirnya resah, malam semakin larut dan ponselnya lowbet.

Hal buruk apa lagi yang akan menimpa dirinya?

Ia menyesal menolak tawaran Daniel hyungnya untuk pulang bersama, pake nolak didepan umum lagi.

Dan Jihoon ingin menangis saat itu juga saat pria dewasa itu malah mengangguk pelan dan izin pergi dengan senyuman seolah tidak kecewa akan penolakan Jihoon.

Mungkin karna itu berlaku.

Jihoon menolak tawaran Daniel dan sekarang ia kena imbas tidak bisa pulang malam ini.











..........





Tubuh Jihoon menegang saat suara beberapa sepeda motor terdengar nyaring.

"Hei Park Jihoon yang manis" sapa salah satu pria geng motor itu

Bibir Jihoon bergetar.

Mereka lagi?

Geng motor yang pernah memperkosa dia saat SMA yang lalu



"Wahh kau semakin cantik saja ya, lubang mu masih ketat gak? Kang brengsek itu sudah mencicipi mu belum?" tanya pria yang memiliki kulit paling gelap.

"J-jangan ganggu aku huks"

Geng motor yang berjumlah 7 orang itu tertawa mengejek

"Aku jadi ingin mencobamu lagi. A-Yo, kita bersenang-senang dude"

Raut wajah Jihoon memucat saat para geng motor itu turun dari motor masing-masing dan mendekat kearahnya






"Hyung... Daniel hyung... Huks"

















Bughhhhh















Saat merasa sebuah tendangan terdengar, Jihoon membuka matanya dan membelalak saat mendapati Daniel, Mingyu, Dan Mark tengah menghajar ketujuh geng motor itu.






Jihoon hampir pingsan saat melihat Daniel hyungnya dikepung oleh 4 orang. Sedangkan sisanya masih ditangani Mingyu dan Mark.





Jihoon tidak bisa berhenti menangis saat salah satu dari mereka sudah menginjak perut Daniel dan meninju rahang pria itu hingga membiru.




"Hyung!"


Jihoon hampir saja berlari kearah sana Jika Mark dan Mingyu tidak membantu menghajar lawan Daniel.





Meski kalah jumlah.
Daniel, Mingyu, dan Mark cukup hebat menumbangkan para geng motor tersebut hingga memilih pergi.


Jihoon berlari kencang kearah Daniel yang sedang mengusap bibirnya.



"Hyung... Niel Hyung tidak apa-apa?"

Daniel melirik Mark dan Mingyu, dan diangguki oleh keduanya lalu setelahnya meninggalkan Nielwink untuk berbicara berdua.




"Aku tidak apa-apa love. Kau... Kau tidak apa-apa?"

Jihoon mengangguk dengan airmata yang masih mengalir.


"Bibir mu membiru Hyung, perutmu juga seperti nya memar huks" isak Jihoon



Daniel tersenyum





"Ini tidak seberapa love, daripada kau trauma karna para pria bajingan itu mulai menodaimu lagi"








Deg









"A-apa? Kenapa Hyung bisa tau?"

"Tau apa?"

"Tentang mereka yang pernah memperkosaku" ujar Jihoon dengan nada pelan diujung kalimatnya




Daniel tersenyum tulus, mengecup bibir tipis Jihoon lembut.



"Love, saat aku mencintai seseorang, aku akan mencari tau tentang dirinya. Bisa jadi dari orangnya langsung atau dari orang sekitarnya. Saat kutau kau bukan tipe terbuka pada orang lain. Tidak ada pilihan lain, aku mencari tau dari orang sekitarmu. Dan Woojin sebagai sepupumu sudah menceritakan semua nya padaku. Tentang masa SMA mu yang kelam. Dan masalah geng motor itu, salah satu dari mereka adalah musuhku. Namanya Junho...."

"..... Sejujurnya, mereka tidak berniat melakukan hal yang sama padamu. Tapi karna Junho ingin balas dendam, jadi dia kembali berulah."



Jihoon terisak, dan memeluk pinggang Daniel.


Hatinya lega sekarang, hal yang ia takutkan selama ini menguap begitu saja.



Jihoon percaya, Daniel akan melindunginya.




"Hike..... Hyung, tolong lindungi aku huks"


"Pasti love"












...............












"Hyung"

"Hmmm?"



Jihoon memainkan jari-jari bulatnya didada Daniel yang telanjang.

Jadi, saat pulang tadi. Jihoon menawarkan sex pertama mereka. Dan dengan senang hati diterima Daniel.

Setelah merasa lelah, Jihoon memilih bersandar nyaman ditubuh kekar Hyungnya.





"Daniel hyung.... Maaf selama kita berpacaran aku tidak pernah bersikap menjadi pacar yang baik untukmu. Aku hanya selalu menyusahkanmu" ujar Jihoon pelan


"Tidak, asal aku mendapatkan kenikmatan tubuhmu aku tidak masalah"

Pipi Jihoon memerah. Saat hyung nya itu berdirty talk





"Hyung tidak marahkan?"

"Aku masih marah"



Jihoon mencebik


"Kenapa hyung masih marah? Aku kan sudah minta maaf"


"Kau mau aku tidak marah lagi?"

Jihoon mengangguk polos.



"Aku minta ronde ke 3 boleh?"






Jihoon membelalak lalu menatap Daniel takut.



































































"Tentu saja boleh"





























END






Ada yang masih ingat book ini?

FF NielWink Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang