Episode 5

8.4K 77 0
                                    

Episode 5

      "Eum,apa kita pernah bertemu sebelum ini?misal di jalan atau berpapasan?" tanya nya.
Membuatkan dada ku berdebar ah ternyata dia mengingatnya

      "Uhm...nde pak seperti nya malam itu di kedai yg sepi dan sedang tutup" jawabku dengan menunduk.

      "Ah ye aku ingat...kau juga memanggil ku tuli waktu itu kan ha?!ye ye aku ingat bahkan aku belum meninju muka mu keduluan kau pergi!"gertak nya.

membuatku makin kikuk dan tak tau harus berkata apa!

      "joesonghabnida pak saya tak tau itu anda" jawabku dengan suara bergetar.

      "Ah arraso mungkin kita jodoh hehe" sahutnya

Aku tak mengangguk dan tak mengiyakan nya.

      "Oh ya apa kau sudah bertemu wanita yang katamu menjerit dan menangis itu?sesudah kau pergi aku hanya melihat seorang Ahjussi keluar dari rumah itu berjalan dengan santai nya"

      "Jinjja??" pekik ku.

      "Hum,aku juga merasa heran dan sedikit cemas!apa kita ke sana sekarang kah?" tanya nya

      "Nde pak..." seru ku

Ah tak apa kalau Eoma sudah tidur karena lelah menunggu ku,hape ku juga lowbat jadi tak bisa mengabari Eoma dan Appa hiks,

Laju mobilnya memasuki pemukiman yang pada malam itu dia memelankan mobilnya dan mengingat ingat di mana tempat itu

      "Ah ya yang ini rumahnya"

Aku bersama nya turun dari mobil dan mengamati keadaan sekitar.

      "Ye memang ini tempatnya" gumamku.

      "Kajja kita cari pintu atau apa" ajaknya.

Hujan mulai turun rintik rintik kecil dan tiba tiba rintik nya besar dan deras,kami berlari mencari tempat berteduh.
Aishh! baju ku jadi basah semua hiks,ku lirik dia pun begitu huft kenapa hujan ini turun di saat yang tidak tepat sichh.

Akhirnya kami menemukan pintu dan ku coba mengetuk nya

Tokk...Tokk...

      "Ahjumma...permisi?ada orang di dalam kah?"

Di dorong nya pintu itu oleh nya

Kreekkk...

Tidak terkunci

Kami mengintip ke bagian dalam rumah tersebut tak ada tanda tanda di tinggali seseorang,
Hujan pun masih dengan deras nya mengguyur..ah bagaimana ini mobil nya jauh sekitar 1blok dari sini bisa bisa kita basah kuyup sampai mobilnya hiks,

      "Kita tunggu hujan reda saja ya,baru kita pergi dari sini" pinta nya

      "Nde pak gwencana" jawabku lirih.

Duduk terdiam bersebelahan dengan big boz di tempat kerja ku adalah suatu kengerian bukan kesenangan,wanita lain mungkin akan bangga seperti ini.
Tapi tidak dengan aku
Jantung berdegub kencang dan perasaan canggung tak tau harus bagaimana dan berbincang apa huft.

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang