FazaFania (bagian 1)

454 14 0
                                    

Faza Rahardika Saputra cowok termodis namun sangat dingin. Dia bak manusia frozen. Cowok terpopuler di SMA Ganesha. Faza merupakan murid yang smart, cuek, cool, dan juga banyak fans.

Semester pertama bagi Faza untuk tahun ajar baru dan kelas baru. Dia masih dengan santainya tertidur pulas dengan berteman selimut hangat itu.

Jam weker di nakas sebelah tempat tidur Faza berbunyi. Ia memang sudah memasang alarm tadi malam sebelum tidur.

Kriiing...

Faza meraih jam weker tersebut. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.15 WIB itu artinya Faza telat bangun. Ia bergegas bangkit dari tempat tidurnya dan langsung melenggang ke kamar mandi.

Selesai bersiap-siap Faza menghampiri ayah bundanya di meja makan dan sarapan pagi bersamanya.

"Faza berangkat dulu Bunda takut telat," ujar Faza dengan mencomot sepotong roti yang masih ada dimulutnya.

"Eh Faza sarapannya belum habis," Mira menahan langkah anaknya.

"Nggak keburu Bunda. Dah Bunda, dah Ayah," pamit Faza sedikit terburu-buru.

Faza mengambil motornya dari garasi dan melajukannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Hingga sampai di sekolah lalu memarkirkan motornya itu.

"Untung nggak telat," gumam Faza pelan. Ia melepas helmnya dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Faza menaiki tangga untuk menuju kelasnya. Tiba-tiba saja sohibnya mengagetkan Faza dari arah belakang sembari menepuk punggungnya.

"Woi .... Bro," sapa Alfa dari arah belakang.

"Lo ngagetin gua aja, "gerutu Faza kesal.

"Sorry, Bro gue lagi happy." Alfa tersenyum sumpringah.

"Happy napa loe, dapet arisan?" tanya Faza.

" Bukan. Gue tadi ketemu cewek pujaan gue."

"Hah?! Nggak salah denger gue, loe punya cewek gebetan," Faza meremehkan Alfa sambil tertawa kekeh.

"Bener lah emang gue lo apa, homo," ketus Alfa tak terima diremehkan Faza.

"Gue normal kali nggak homo, gue cuman pingin pertahanin gelar presiden jomblo gue," jawab Faza tak terima.

"Jadi presiden jomblo bangga loe."

"Banggalah orang bang Hendra Herlambang aja mengharapkan gelar itu," jawab Faza sekenanya.
"Udah ah kalau bahas itu gak akan ada endingnya masuk aja yuk," tambah Faza sendari merangkul sohibnya itu.

Faza masuk kelas bersama dengan temannya sih jambul Alfa itu. Faza duduk dibangku yang ia pilih. Alfa meminta duduk bersamanya. Faza hanya mengangguk tanda setuju. Lagian dia tak heran jika si jambul ayam ini duduk bersamanya, udah makanan Faza tiap kenaikan kelas ia selalu meminta duduk bareng.

Sembari menunggu bel masuk Faza memainkan ponselnya untuk mendengarkan musikan kesukaannya dengan headset.

Brack...

FazaFania (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang