FazaFanai (bagian 16)

30 4 0
                                    

Faza yang baru saja pulang berama Eris langsung disambut oleh Mira bunda Faza. Mereka berdua menyalami Mira dan langsung berganti pakaian. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 4 sore, mereka bersantai di ruang keluarga sembari menunggu Radit pulang.

"Tante, eris kangen sama mama dan papa, kok mereka nggak ngasih kabar ya sama Eris, " celetuk Eris yang ditujukan untuk tantenya.

"Kemarin mama kamu nelfon Tante kok, katanya akan segera pulang, mungkin besok atau lusa," ujar Mira menenangkan keponakannya.

"Lo nggak usah khawatir gitu Ris. Mama-papa lo pasti baik-baik aja kok," tambah Faza. Kali ini dia tidak ada niatan untuk berbuat jail.

Eris hanya mengangguk. Ia lalu pamit untuk ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Eris berusaha menelfon orang tuanya karena kengen. Ia ingat betul kalau orang tuanya bilang akan segera pulang.

"Hallo Ma, kapan pulang Eris kangen," ujar Eris setelah sambungan dari ponselnya tersambung dengan orang yang ia telfon.

[Iya sayang mama sama papa ini lagi di bandara, kamu sabar ya nanti kira-kira pukul 8 malem mama sampai bandara Jakarta. Sampai ketemu nanti sayang.]

Panggilan terputus seketika. Namun meski hanya sebentar Eris sudah merasa senang.

Eris meresa lega sekarang karena mama dan papanya sebentar lagi akan pulang. Rasa rindu kepada keduanya akan segera terobati.

Tidak terasa senja telah usai, sore itu telah berganti malam. Tantenya memanggil Eris untuk ke bawah dan makan malem bersama.
Eris dengan senang hati segera turun dari kamarnya ia sudah tidak sabar kalau 1 atau 2 jam lagi mamanya akan menjemputnya untuk pulang kerumah.

Eris makan malem bersama Faza, Mira, Radit. Ia menyantap makannya dengan lahap. Melihat hal itu Mira nampak senang.

"Tumben banget kamu ceria sekali hari ini,"  ujar Mira yang memperhatikan ponakannya itu, karena sendari tadi  senyum-senyum.

"Itu bukan ceria Bun, tapi udah mulai sinting, " celetuk Faza yang ditanggapi dengan tatapan tajam sang ayah.

"Faza! nggak boleh ngomong gitu sama sepupu sendiri. Eris lagi seneng tuh harusnya kamu juga ikutan seneng," ujar Radit menasehati.

"Iya, Yah." Faza menunduk dan kembali menyantap makanannya.

"Aku lagi seneng karena mama dan papa bakal pulang hari ini kira-kira pukul 8 nanti," ujar Eris sembari sumpringah kembali.

Selesai makan Eris membantu Mira untuk membersihkan meja makan. Ia mengambil piring dan gelas yang sudah kosong ke dapur untuk dicuci. Namun entah Eris ngelamun, atau sedang capek tiba-tiba saja piring yang ia bawa terjatuh dan pecah.

Pyarr....

Piring itu langsung berkebing-keping. Eris sontak saja kaget dan meminta maaf kepada tantenya atas keteledoran itu.

"Tante piringnya pecah, maaf ya aku nggak sengaja jatuhin," ujar Eris sembari segera membereskan Pecahannya.

"Udah nggak pa-pa, biar Tante aja yang beresin, kamu juga jatuhin piring itu 'kan nggak sengaja. Mungkin kamu capek," pungkas Mira.

"Ngak pa-pa tante biar aku yang beresin, kan aku yang mecahin. Kata mama kalau berani berbuat berani bertanggung jawab. "

"Yaudah kalau gitu, hati-hati ya ngambilnya," ujar Mira dengan penuh perhatian.

Baru saja Mira memperingatkan Eris untuk hati-hati, tangan Eris sudah luka karena terkena pecahan beling tadi. Eris mengaduh.

"Aduh," sahut Eris ketika darah mulai keluar dari jari telunjuknya.

FazaFania (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang