29

1.4K 66 0
                                    

***

Dan..

Tes!

Satu tetes benda kristal bening jatuh dan masuk kedalam air laut.

"Kenapa gue harus jadi pelampiasan dia?!"

"Gue udah berjuang untuk dapetin dia. Tapi balasannya apa?kenapa dia memperlakukan gue seperti boneka?dia anggep gue gak punya hati untuk ngeraasin sakit ini?" Ucap Hana lirih sambil menyeka airmatanya yang sudah menetes sejak dari tadi.

"Udah Han..jangan nangis.. mungkin dia bukan orang yang terbaik untuk gue. Dan gue juga nggak berhak ganggu hidup dia. Dia bukan siapa siapa gue." Ucap Hana menyemangati dirinya sendiri.

Nindy dan yang lainnya menatapnya dengan wajah sedih dan kasihan

"Kenapa dia lebih milih lo?diluar masih banyak yang lebih pantes daripada lo!masih banyak yang suka sama dia!tapi kenapa Hana lebih milih lo!" Ketus Nindy tanpa melewati tahap penyaringan kata kata sebelum keluar dari bibirnya sambil menatap Hana dari kejauhan sambil tertawa hambar

Alfaro hanya diam sedari tadi. Memang ada benarnya di balik semua perkataan yang pedas dikeluarkan Nindy tadi.

Bagaimana dengan Dafi?hmm. Dafi tidak terlalu memcampuri hubungan Hana dengan seseorang. Tapi, menurut Dafi orang yang sudah melakukan kesalahan besar terhadap Hana ia tidak segan segan untuk menghabisi orang itu. Dan bagi Dafi ini adalah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan cara yang baik.

Nindy dan yang lainnya menuruni batu batu untuk menuju kebawah. Dan masih tersisa Alfaro sendiri yang berada di atas sana.

Nindy hendak menuju ketempat Hana berada namun tangannya dicekal oleh seseorang

"Jangan dulu, mungkin dia lagi butuh waktu sendiri. Biarin mereka sama pikirannya masing masing" ucap Michael sambil menggenggam tangan Nindy

Dan Nindy menyetujui ucappan michael dan kembali ke tempat dafi dan yang lain berkumpul.

Mereka hanya bisa menatap Alfaro dan Hana dari keajuhan.

Jam sudah menunjukan jam 23.30

"Gue ngantuk." Ucap Nindy sambil mengucek matanya yang sudah memerah.

"Tidur aja" ucap michael lembut

"Gue tidur duluan ya" pamit Nindy kesemua orangnyang berada disitu.

Saat Nindy ingin menuju ke tendanya tangannya merasa ada yang mencekalnya dan menarik mendekat

"Good night dear" ucap Michael sangat lembut dan membuat pipi gadis itu memerah dan meninggalkan tempat itu.

"Gue juga mau tidur"

"Gue juga"

"Gue juga"

Ucap mereka dengan nada yang dibuat buatkan menjadi keras supaya terdengar oleh Hana dan Alfaro.

Hana membalikkan badannya menghadap ke tenda tenda mereka dan hanya tersisa bekas bekas api yang masih menyala dan Dafi. Dafi memang belum mengantuk dan memilih untuk diam di depan api pembakaran tadi sambil mengaduk aduk bara api itu.

Lalu Hana menghampiri Dafi yang masih mengaduk kayu bakar itu.

"Gue harap kalian bisa baikin hubungan kalian dengan cara yang baik" ucap Dafi sambil mengelus kepala Hana yang sedang menyender dilengan Dafi.

Hana tidak menghiraukan pembicaraan dafi tadi. Tapi yang sekarang ia pikirkan adalah 'Dinda' 'siapa itu Dinda?' 'Apakah Dinda ...'

Huuuuuh.. Dafi menghela nafasnya saat melihat Alfaro berjalan turun.

"Dek..gue mau tidur dulu ya"

"Lo jangan tidur malem malem"
Ucap Dafi memunggungi Hana.

"Eh anjay. Belom pada tidur!" Ucap Dafi setengah berteriak karena menemukan ke 4 curut itu belum tertidur

"BRISIK!"

"gue mau tau apa rencana Alfaro selanjutnya"

"Hm..iya juga"

 Freak Couple [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang