1. Boomvote

196 34 38
                                    

Boomvote itu apa sih? Menurut kalian itu apa? Berharga? Harganya sebanding membeli emas satu toko?Menguntungkan? Atau merugikan? Boomvote itu bom yang berupa vote, terus bisa menghancurkan negara, ya? Jawabannya bukan, dan salah, woy!

Kalau kalian berpikir itu jawaban yang benar, silahkan periksa kesehatan jiwa kalian di rumah sakit umum daerah kalian.

Dan di sini aku mau cerita. Buat kalian para penulis terutama penulis baru, jangan menganggap kalau boomvote itu adalah hal yang picik.

Berikut ini adalah jenis-jenis boomvote:

1. Boomvote jenis BAB (Boomvote Asli Berfaedah)
Jangan berpikir kalau BAB itu berhubungan dengan benda yang bau busuk, anget, lembek, berwarna kuning, or cokelat, or hitam. Kenapa namanya gitu? Karena mudah diingat dan boomvote yang menguntungkan.

Contohnya:

Ada readers yang baca cerita kamu, namanya Jono. Udah gitu, cerita kamu totalnya 60 chapter itu divote semua sama Jono. Dan dia ngasih vote secara teratur. Maksud dari teratur adalah si Jono ngevote cerita kamu dengan runtut dari chapter 1-60, tidak loncat-loncat. Udh gitu dengan durasi waktu lumayan lama, dari chapter 1-2 jangka waktunya misal 5 menit. Ya, maksudnya Jono benar-benar baca, dan vote cerita kamu dengan teratur. Ini namanya berfaedah 'kan?

2. Boomvote jenis BPU (Boomvote Palsu Unfaedah)
Suatu hari, ada readers yang baca cerita kalian, namanya Jono. Udah gitu, cerita kalian yang totalnya 60 chapter itu divote beberapa oleh si Jono. Dan si Jojo ngevote secara tidak teratur, alias loncat-loncat, dari 1 loncat ke 10-20-34-40-26-55-12-60 dsb. Udah gitu dengan durasi secepat kilat yang menyambar si mantan, mampus lo, haha ups.. Dia ngevote dengan durasi 1 menit guys. Orang mah santai ae bacanya, berasa dikejar anjing tetangga, karena nyolong mangga.

BAB= vote semua -> runtut -> jarak waktu ngevote lama -> benar-benar dibaca.

BPU= vote semua/½/⅓/¼ -> loncat-loncat -> jarak waktu sebentar -> asal baca.

Kalian pernah baca di profil penulis yang nulis kayak gini:
"Tidak menerima boomvote."
"Jangan boomvote."
"Boomvote, no feedback."

Jengkel boleh, asalkan jangan kayak gitu. Liat noh di atas, boomvote jenis BAB menguntungkan cerita kalian. Kalian kesal? Karena dia cuma ngevote, tapi gak komen?

Kalau cerita kamu sudah baik, tanda baca sudah benar, cerita terlalu monoton, flat, dan mainstream harus dikomenin ya? Lantas apa yang harus dikomentari?

Jujur, kadang aku bingung. Ceritanya flat, mainstream, baku, tanda baca benar, monoton, harus dikomen? Diberi saran? Bahkan aku kalau sudah menemukan tanda-tanda di atas aku malas memberi saran.

Ada beberapa oknum yang menyebarkan kalimat begini:
"Don't boomvote! Lebih baik siders daripada boomvote!"
"Jangan boomvote, kalau mau dihargain. Hargain cerita saya, jangan boomvote asal."

Kalau kalian nemu readers yang hobinya memberi boomvote BPU bisa gak kalian, gak usah marah-marah gitu? Gak usah sampai nulis di message boardnya kayak gini.

'Aku kecewa sama kamu, kok kamu boomvote doang?'

Jujur aku kalau baca itu, aku ngakak dan tersenyum miris. Udah bagus nambah readers dan jumlah vote, naik rating pula. Bukannya bersyukur, malah ngebacot.

Dan buat semua penulis baru, tolong jangan kebawa arus kaya gini ya.

See you, bye! Btw mau bahas apalagi?

Diary Penulis AmatirWhere stories live. Discover now