2. Jangan Pesimis

125 30 34
                                    

Aku punya teman penulis amatir, bilang gini..

"Gue takut, cerita gue gak ada yang baca."

"Narasi gue payah. Mending buang ke kali aja ya?"

"Dialog gue gak menarik. Gue gak jago bikin dialog."

"Silent readers cerita gue banyak, bejibun malah, apa mereka gak suka sama cerita gue?"

Narasi lo gak payah, elah! Ya, cuma berbelit-belit aja. Coba banyakin referensi baca novel ya, yang teenfiction tuh gampang dipahami. Nanti cara penulisan narasi lo jadi lebih baik.

Dialog tidak menarik? Menurut gue dialog lo udah menarik. Tinggal tambahin bumbu aja, pasti lebih menarik dan makin seru, yakin deh.

Silent readers? Mereka tuh kayak secret admirer. So sweet 'kan? Ya, pastilah. Di real life, lo gak punya secret admirer 'kan? Wkwk, sori. Jangan diambil pusing guys, lanjutin terus ceritanya sampai ending.

Ya kira-kira gitu lah, mau gimana lagi?

Aku gak mau menggurui atau apalah bahasanya, aku mau mereka sadar.. kalau cerita mereka itu harus dicintai. Jika sudah benci, pasti feel, alur, dan lainnya hancur berantakan. Kayak cintaku yang hancur berantakan olehmu.

Cintai diri sendiri, sebelum mencintai saya, eh orang lain.

Sama kayak cintai karyamu sendiri, sebelum mencintai orang lain.

Kalau misalnya, ceritamu banyak yang benci, setidaknya masih ada yang mencintai karyamu setengah mati. Yaitu, dirimu sendiri.

So, jangan pesimis ya kawan-kawan :)

Diary Penulis AmatirNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ