Bad mood

2K 229 18
                                    

"Pokoknya sasuke nggak mau ikut!"

Brak

Bantingan pintu terdengar. Sesaat kemudian ada kerusuhan di garasi rumah saat putra bungsu uchiha mengambil sepedanya dengan tergesa. Memakai helm sepedanya asal, ia segera mengayuh sepeda miliknya sekencang mungkin dengan wajah masam.

"Sasuke!! Mau kemana! Hei!"
Mikoto, mama dengan dua anak tampan itu berkacak pinggang. Ia mengeleng gelengkan kepalanya. Makan hati dengan sifat si bungsu yang susah diatur.

"Itachi! Kenapa diam saja? Kejar adikmu, bagaimana jika dia diculik!?"

"Maa, jangan memperlakukan sasuke seperti anak kecil-"

"Dia memang masih kecil!"
Si mama berubah emosi. Nggak habis pikir dengan sikap santai Itachi, anak laki laki pertamanya yang terserang keriput usia dini akibat mikoto yang sering marah marah saat mengandungnya.

Eh, emang ada begitu?

"O-oke, tenang dulu ma, kalo marah marah bisa nambah keriput. tarik nafaaas keluarkan"
Mikoto menuruti putra bungsunya. Bener juga, mikoto nggak mau punya keriput seperti anaknya.

"Sasuke nggak kemana mana kok. Palingan cuma ke rumah hinata-chan buat memperbaiki moodnya yang rusak, itachi yakin, pulang pulang pasti sasuke bakalan senyum senyum nggak jelas lagi sambil melamun"

Si sulung benar juga. Hinata, anak manis kepunyaan keluarga hyuuga itu memang seperti mood booster bagi anak bungsunya. Nah, kalau gini kan mikoto tenang.

"iya ya, pasti kerumah hinata chan ya? yaudah deh, kalo gitu mama tenang. Oh iya chi, beresin kamar sasuke ya"

"Lah, kok itachi maaa?"

"Ya mau gimana lagi, adikmu sedang pergi memperbaiki moodnya. Papa kerja, Mama mau ke pasar, yang tinggal cuma kau sendiri dirumah, yaudah, byeeee~"

"Yah..yah..Iih, kalo tau gini pasti sasuke nggak aku biarin pergi"
.
.
Kesal, sasuke sungguh kesal. Ia baru saja dipaksa untuk ikut ke pesta ulang tahun anak perempuan yang hobinya nempelin sasuke mulu kaya ikan remora. Kalau ia tidak mau datang juga, mamanya  mengancam akan menunjukkan foto sasuke 4 tahun yang didandani menjadi anak perempuan pada hinata.

Huft

Curang

Mau taruh dimana mukanya jika hinata sampai tahu.

Ckiiiit

Gesekan antara rem dan ban menimbulkan decitan. Sasuke berhenti di depan rumah bergaya tradisional. Helm nya ia lepas, Sepedanya ia parkir sembarangan. Urusan marahnya neji tak ia pikirkan. Yang terpenting sekarang, ketemu hinata buat memperbaiki mood.

Tanpa mengetuk pintu, sasuke langsung masuk. Jangan salah faham dulu, bukan karena mama mikoto tak pernah mengajari putranya tata cara masuk rumah orang dengan baik dan benar. Ini rumah keluarga hyuuga, mungkin bisa dibilang rumah kedua sasuke. Jika sasuke masuk dengan mengetuk pintu terlebih dahulu, nyonya besar pemilik rumah pasti bilang.

'Aduuh...masuk langsung aja sasuke, nggak perlu ketuk pintu. Anggap aja rumah sendiri'

Nah, Karena sasuke itu bocah tipe  'apa apa dibawa serius' jadilah sasuke menganggap serius perkataan ibu si anak manis.

Nggak salah kan?

Sampai di ruang tengah, sasuke tak menemukan tanda tanda kehidupan. Tumben, Biasanya, jam segini nyonya hyuuga sedang beres beres sambil nyanyi nyanyi.

Baru saja ia akan teriak memanggil nama adik neji itu, suara manis hinata telah sampai ke telinganya. Sasuke mendongkak, yakin betul si unyu ada di lantai dua, dimana kamarnya berada.

Childhood LoveWhere stories live. Discover now