Bab 177-Jumpa Dikubur Lama

1.6K 25 0
                                    

  SI gadis jelita termenung sejenak tetapi, sepasang matanya yang lembut terus menatap wajah Andi Kamarool Dan sekilas senyum berlari di kelopak bibir, tentunya untuk Andi Kamarool yang muka di dakap keresahan.

"Begini saja, awak ikut saya berjalan-jalan di sini."

"Untuk apa?" Andi Kamarool gugup.

"Melihat keindahan dan kecantikan kawasan ni. Lagipun awak orang baru di sini, Saya kira, jalan bersama tak salah. Macam mana, awak setuju?"

Andi Kamarool jadi serba salah. Sekejap garu kepala, sekejap garu leher, sekejap lagakan gigi atas dengan bawah sekali. Dia masih ragu untuk membuat keputusan.

"Bagaimana? Kamu ragu-ragu dengan aku?" desak si gadis.

"Ayuh, saya temankan awak," jawab Andi Kamarool penuh semangat.

"Bagus, kita menuju ke sungai," si gadis jelita memulakan langkah. Mereka berjalan beriringan.

Seperti apa yang saya lalui, Andi Kamarool juga turut mengalaminya. Dia melihat air sungai yang melimpah ruah tetapi mengalir tenang mengarah dengan dedaun kering dan kumpulan bunga teratai dari hulu.

"Mari kita mandi," si gadis jelita sambil menanggalkan pakaian. Cuma yang tinggal coli dan seluar dalam. Si gadis jelita teijun ke dalam sungai.

"Mari kita mandi," ajaknya lagi sambil melentangkan badan di permukaan air sungai yang tenang,

"Kenapa menung, jangan tunggu lama-lama. Terjun dan berenang sekarang," desak si gadis jelita, Dan kali ini, Andi Kamarool bersedia memenuhi permintaan itu. Dia segera terfikir, mungkin apa yang sedang dilaluinya ini adalah tipu helah pengawal rumah batu lama untuk memerangkapnya. Andi Kamarool tergesa-gesa berpatah balik,

"Kenapa kamu berpatah balik? Kamu takut dengan air," jerit si gadis dengan rasa kesal yang amat sangat. Andi Kamarool mempersetankan suara si gadis itu. Dia cuma senyum dan berpatah balik ke tebing sungai.

Berdiri kaku di situ, melihat si gadis jelita berenang dan menyelam sesuka hati. Tubuh si gadis yang segar jadi sasaran biji mata Andi Kamarool,

Payu dara yang keras dan tajam menolak coli yang nipis. Rambut yang panjang bagaikan tebaran jala bila si gadis yang memusingkan kepala dengan cepat. Si gadis terus berenang dan menyelam bagaikan puteri duyung. Semua gerak-geri yang dipamerkan seolah-olah berusaha membangkitkan nafsu berahi Andi kamarool. Ternyata Andi Kamarool tidak mudah untuk digoda.

Andi Kamarool terus menanti di pinggir tebing.

"Kenapa kamu tak pergi?" Soal si gadis sebaik saja dia menghampiri tebing. Tangan kiri nya memegang akar yang terjuntai ke dalam sungai, tubuhnya terus digerakkan-gerakkan dalam air sungai yang jernih. Andi kamarool dapat menikmati seluruh kulit tubuhnya yang putih melepak.

Di bahagian tengah belakangnya bertenggek seketul tahi lalat hidup,

"Kamu menanti sesuatu dari aku," tambah si gadis, dia terus berenang ke tengah sungai dengan cara terlentang.

"Lihat sini," jeritnya sambil melambai-lambaikan tangan ke arah Andi Kamarool. Dengan sekelip mata dia terus menyelam ke dasar sungai.

"Ke mana dia?" Hati kecil Andi Kamarool berkata sendirian. Cukup lama si gadis itu menyelam, Hampir kecewa Andi Kamarool dibuatnya.

Tiba-tiba si gadis muncul di permukaan sungai. Berenang dengan tenang ketepian. Dia melompat ke atas tebing. dengan sekelip mata coli dan seluar dalamnya terus kering dengan serta merta.

"Anehnya," bisik batin Andi Kamarool.

Si gadis terus senyum, seolah-olah tahu apa yang bergolak dalam dada anak muda di bibir tebing, Dan mata beningnya terus menatap sekujur tubuh Andi Kamarool.

Siri Bercakap Dengan Jin, Tamar Jalis ( Jilid 13 )(COMPLETE)Where stories live. Discover now