Part 1. Little Somi

14.3K 767 5
                                    

"Sean, aku nanti ingin membeli novel. Apa kamu mau menemaniku?" tanya Rubby dengan boneka kucing di pelukannya.

Sean yang sedang memainkan game di ponselnya menoleh, lalu mengangguk tersenyum. "Apa pun untukmu, sayang."

Rubby lantas tersenyum, lalu memeluk Sean. "Terima kasih. Kau memang yang terbaik, Sean."

Setelah hening, Rubby meletakkan kepalanya pada bahu Sean, menjadikannya sandaran. "Sean, kau tidak akan pernah meninggalkanku, kan?" tanya Rubby pelan.

Sean mengusap pucuk kepala Rubby lembut, "Tidak akan pernah."

"Meskipun ada yang lebih dewasa dariku?"

"Ya, karena aku akan selalu memilihmu," jawab Sean.

Rubby mendongak, "Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu." Sean mengecup sekilas ujung bibir Rubby.

Ingatan masa lalu terlintas di pikirannya. Membuat tidak sadar Rubby meneteskan air mata. Dan dengan cepat diusap olehnya.

Rubby sadar, jika ia terlalu bodoh karena masih mengharapkan pria yang bahkan tidak pernah menganggapnya ada.

Sedangkan Sean, pria itu seakan lupa dengan kalimatnya yang begitu menyakiti Rubby, membuat gadis itu melewati masa-masa sulit sendiri.

Karena Sean tidak pernah sadar jika Rubby mencintainya sepenuh hati. Melewati malam-malam buruk yang tidak pernah dimimpikan semua orang. Hingga kepingan-kepingan masa lalu terungkap membuat Rubby sadar jika ia memang harus menjadi gadis dewasa, yang sesungguhnya.

Tidak ceroboh,
kekanak-kanakan,
cengeng, dan
manja.

Sean tidak pernah tau, jika semua itu dilakukan Rubby hanya untuk pria itu. Yang bahkan Rubby tidak tau di mana dia sekarang.

Rubby sadar, jika dulu ia masih sangat bocah untuk merasakan cinta. Tapi itu benar adanya, jika ia memang benar-benar mencintai Sean dengan tulus hingga susah untuknya melupakan.

Terkadang, Rubby tidak yakin apakah dirinya sudah dewasa atau belum. Tapi percayalah ia sedang berusaha saat ini.

🌹 CHANCE 🌹

"Rubby, tidak bisakah kau lebih berhati-hati?" teriak Lisa kesal menatap sahabatnya.

Rubby menatap Lisa dengan tangan menyatu di depan dada tidak lupa puppy eyesnya ia perlihatkan. "Maafkan aku."

Lisa berdecak, "Tidak usah memperlihatkan puppy eyesmu. Karena itu tidak mempan untukku." Ketusnya lalu berjalan menjauhi Rubby membuat gadis itu mendengus.

Dengan segera, Rubby membersihkan tumpahan kopi yang mengotori lantai. Dan karena kecerobohannya, tumpahan itu tadi juga mengenai baju Lisa.

"Kau gadis ceroboh! Sifatmu yang kekanak-kanakan membuatku muak." Tiba-tiba saja ingatan masa lalunya terlintas membuat Rubby menghentikan aktivitasnya, menatap lantai kosong.

Laki-laki itu.

"Rubby jangan melamun lagi! Ini sudah waktunya Somi pulang dari sekolahnya!" teriak Lisa dari dalam kamar membuat Rubby tersadar.

"Ah sial! Aku melupakan Somi," umpatnya yang langsung cepat membersihkan lantai.

Rubby berjalan ke kamarnya, berniat untuk mengganti pakaian dan mengambil tas.

"Lisaaaaaa, aku pergi dulu!" teriak Rubby keluar dari mansion.

"Hati-hati, By!" balas Lisa berteriak membuat langkah Rubby berhenti, By astaga panggilan itu melemparkannya kepada masa lalu.

Dengan cepat Rubby menggeleng, dan berjalan menuju pintu keluar.

Melangkahkan kakinya, Rubby berjalan menuju mobilnya yang ada di parkiran. Ia masuk dan dengan segera melajukan mobilnya menuju sekolahan Somi, putrinya.

Ya, putrinya dengan Sean. Laki-laki yang membuatnya terbang dan jatuh di waktu yang bersamaan.

Sesampainya di salah satu gedung tempat di mana Somi bersekolah, Rubby memarkirkan mobilnya, lalu turun dan berjalan menghampiri Somi yang ternyata sudah menunggunya di lobi.

"Mom!" teriaknya dengan suara khas.

Rubby tersenyum sedikit berlari menghampiri Somi. "Ugh anak Mom."

Somi tersenyum lebar, lalu menunjukkan selembar kertas dan memberikannya pada Rubby.

Rubby menerimanya, tangan kanannya menggenggam tangan kiri Somi untuk digandeng. "Apa Mom bisa datang?" tanyanya begitu mereka masuk ke dalam mobil.

Rubby mengangguk, tersenyum manis. "Apa pun untukmu sayang."

"Mmm Mom." Panggil Somi pelan. Gadis kecil itu menunduk tidak berani menatap Rubby, bahkan jemarinya memilin baju seragam yang dipakainya.

''Apa ada yang ingin Somi bicarakan pada Mom?" tanya Rubby lembut.

Somi mengangguk, perlahan kepalanya mendongak. "Apa sayang?"

"Mmmm," gumam Somi.

Rubby merasa ada sesuatu yang terjadi pada Somi. "Ah, bagaimana jika kita membicarakan di kedai es krim?"

Seketika mata Somi berbinar, gadis kecil itu mengangguk antusias.

"Baiklah, let's go!" seru Rubby mulai menjalankan mobilnya.

Kedai Es Krim

Sesampainya di kedai es krim, Somi tak henti-hentinya tersenyum lebar. Sepertinya Rubby berhasil merubah suasana hati putrinya.

"Kau ingin es krim rasa apa sayang?" tanya Rubby.

"Mmmm, Somi ingin rasa vanilla dan matcha Mom," jawab Somi.

Rubby mengangguk, lalu berbicara pada si pelayan. Setelah memesan es krim, Rubby berjalan menghampiri Somi yang ternyata sudah duduk di kursi dekat jendela.

"Somyyy," ujar Rubby mengejutkan Somi membuat gadis kecil itu menatap mommy nya kesal.

"Mom mengejutkanku!"

Rubby terkekeh, lalu mencubit pipi tembam Somi. "Kau sungguh menggemaskan, Mom menyayangimu my little Somyyyy."

Mata Somi mengerjap, bibirnya membentuk senyuman lebar. "Somi lebih menyayangi, Mom!"

Suri Cruise as Somi Harper Jane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suri Cruise as Somi Harper Jane

CHANCE ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang