81

3.6K 256 20
                                    


Setelah mengingat semua yang dilakukannya kemarin, Jin menceritakan segalanya pada Kiara.

Segalanya.

Tanpa ada yang ditambahkan dan  dikurangi atau ditutupi sedikitpun.

Kiara terisak sepanjang Jin bercerita, menutup mulutnya dengan telapak tangan saat Jin bercerita dengan begitu lirih.

Membayangkan bagaimana kacaunya kekasihnya itu tanpa seorangpun bersamanya membuatnya miris dan sedih.

"Ya Tuhan, Kim Seok Jin.", katanya saat cerita Jin berakhir.

Kiara beranjak mendekat kemudian memeluk Jin erat masih dengan tangisnya.

Jin terkejut. Sangat.

Bagaimana bisa gadisnya bereaksi seperti ini saat dia melukainya.

"Kiara maafkan aku, sungguh.", Jin juga ikut menangis dalam pelukannya.

"Kim Seok Jin, mengapa kau begitu bodoh. Kau membuat semua orang khawatir. Harusnya kau tidak seperti itu. Ada banyak sekali orang yang mengkhawatirkan dan menyayangimu, teman-temanmu, manajermu, keluargamu terutama ibumu dan juga aku. Kau bisa membaginya dengan kami. Mengapa menyiksa dirimu sendiri.", suara Kiara sedikit meninggi, tapi dia masih belum melepaskan pelukannya pada Jin dan membuat laki-laki itu jadi semakin erat membalas pelukannya.

"Maafkan aku, aku memang bodoh. Kau boleh memakiku sepuasmu.", kata Jin yang juga masih menangis.

Kiara melepaskan pelukannya, membuat Jin merasa sedikit takut.

Takut Kiara tidak akan memaafkannya meskipun Jin tahu kalau dia bersalah pada gadisnya.

"Jangan bicara seperti itu. Aku yang minta maaf padamu karena awalnya tak percaya padamu dan juga tidak ada disampingmu saat kau terpuruk.", jawab Kiara sambil menghapus air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Aniya sayang, jangan berkata seperti itu. Kau memang tidak bersalah. Wajar saja kalau kau marah padaku karena perbuatan bodohku itu.", air mata Jin masih saja mengalir. Dia benar-benar merasa bersalah pada Kiara.

"Jangan menangis, kau membuat tangisanku tidak bisa berhenti.", kata Kiara menghapus air mata yang turun di pipi kekasihnya karena merasakan air matanya kembali turun melihat Jin yang masih menangis.

"Aku menangis karena tidak tega melihatmu menangis. Maafkan aku karena sudah melukaimu. Aku siap menerima keputusan apapun yang akan kau ambil.", suara Jin terdengar lirih.

"Kau bicara apa oppa, aku tidak akan mengambil keputusan apapun.", Kiara kembali mengusap pipi kekasihnya yang terlihat sangat tirus saat ini.

Air mata laki-laki itu masih saja turun meskipun tidak sederas tadi.

"Kiara, aku---"

"Ssssstttt.", Kiara meletakkan jari telunjuknya di bibir Jin.

"Kau tahu, awalnya aku marah padamu. Aku merasa dibohongi karena kau tidak pernah bilang kalau kau akan menemui mantan kekasihmu tapi kata-kata Jungkook dan eommonim kemarin saat mereka menghubungiku membuatku sadar kalau aku tidak boleh langsung menghakimimu, aku juga harus mendengarkan penjelasanmu langsung. Dan seketika amarahku hilang dan malah rasa khawatir yang muncul sampai tadi malam kau datang dengan keadaan mabuk."

Jin ingin menjawabnya tapi Kiara langsung melanjutkan kata-katanya. "Aku sudah memaafkanmu dan aku percaya dengan apa yang kau ceritakan tadi jadi jangan terus menerus merasa bersalah. Mulai saat ini, berbagilah apapun yang kau rasakan padaku atau pada keluarga dan teman-temanmu. Jangan memendamnya sendiri dan membuat dirimu tersiksa. Serta membuat semua orang khawatir apalagi menghilang dan mabuk seperti ini. Ada banyak orang yang menyayangimu Kim Seok Jin, jadi jangan menyiksa dirimu dan merasa sendiri. Kau mengerti?"

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Where stories live. Discover now