04 : Kenalan Baru; Harish Mayza

57.7K 3.3K 280
                                    

Untuk membaca cerita lengkapnya bisa buka Dreame.com ^^

Link ada di bio yaaa :D

^^^

Cakepan Arka apa Harish? #plak

A/N: sebenernya cerita ini udah sampe part 10 di laptop... jd, insya Allah ini bakal di apdet tiap hari kalo gak ada halangan ^^, maap ya gaje.., dan msh banyak utang cerita lain pula huhu. susah emang kalo lagi males ngetik yg lain >.<

==========

"Gue capek."

"Istirahat kalo gitu."

"Kalo istirahat artinya gue harus berhenti."

"Yaudah lakuin aja."

"Kalo gue lakuin, pasti nyesek dan gue gak yakin bisa lupain dia."

"Lo ngomongin si Arka?"

Shereen memandang Tama yang baru saja teralihkan dari gitar. Dia menatap Shereen penuh dengan kerutan dalam di dahi. Naura masih asik makan mie ayam, sedangkan Kayla sendiri heboh membersihkan seragamnya yang baru saja terkena tumpahan saus.

"Gue bosen denger keluhan lo tentang Arka."

Shereen mengedikkan bahunya sekilas, tidak peduli dengan omongan Tama.

"Biarin kenapa, namanya juga orang lagi galau. Harusnya lo dengerin dan membantu dia buat cari solusi, jangan kayak gitu," terang Naura di sela kunyahannya.

"Telen dulu, Singa, baru ngomong."

"Ish, ngeselin lu, Tam."

Kayla menghela napas dengan lega setelah seragamnya bersih dari noda. Dia mendongak, menatap Naura dan Shereen bergantian. "Masalahnya adalah, Shereen gak mau ngelepas Arka. Gue yakin kalo lo putus hidup lo pasti bahagia."

"Kayla emang pinter!"

"Dari dulu gue emang pinter, Tong!" Kayla menoyor kepala Tama dengan kesal.

Melihat ketiga sahabatnya yang ribut dan saling menghina satu sama lain membuat Shereen menghela napas dan bangkit dari duduk. Ketiganya mendongak, dengan kening berkerut berkata bersamaan. "Mau kemana?"

"Perpus."

Gadis itu hanya ingin sendiri, tenang. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dilakukan adalah mencari tempat sepi. Dan perpustakaan adalah tempat pertama yang terlintas di benak Shereen.

Percuma jika dia mencoba bertanya dan meminta solusi dari orang-orang terdekatnya. Karena jawaban mereka hanya satu; putus dengan Arka.

Jadi, mana yang harus diutamakan?

Perasaannya, atau ketidaksukaan orang-orang terhadap hubungannya?

•UDHS-1•

Shereen mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu, memperhatikan deretan buku yang sebenarnya tidak ingin dibaca. Gadis itu hanya ingin mengambil satu buku untuk menutupi wajah atau sekedar ia buka lembarannya dengan asal.

Ketika ia menemukan satu buku tebal, tanpa pikir panjang buku itu langsung ia tarik asal tanpa menyangka tubuhnya akan menabrak seseorang yang sedang berjalan di belakangnya.

Punggung Shereen bertabrakan dengan kaki jenjang seorang cowok, yang langsung membuat gadis itu meringis kesakitan. Ketika mendongak, Shereen terkesiap kaget karena cowok itu ternyata Harish.

"Eh, hai, Harish," sapa Shereen canggung, "sorry, gue gak liat kalo ada orang di belakang gue..."

Harish mengangguk samar, ia mengangkat Shereen hingga gadis itu kembali berdiri tegap. Meski mata mereka hanya bersitatap selama satu detik, namun mampu membuat Shereen salah tingkah.

Shereen's TearsWhere stories live. Discover now