Bab 27

3.7K 162 2
                                    


Seminggu berlalu, Nara sangat senang karena Alexa selalu menyempatkan diri untuk mampir ke Kimjjigae di sela kesibukannya menyeleksi pegawai.

Seperti sekarang ini, Alexa sedang mencicipi menu masakan di restorannya, tentu saja dengan kata gratis, karena dari dulu prinsip wanita itu tidak berubah, selalu saja mencari gratisan.

Nara memasak hampir setengah lusin menu masakan Korea, mulai dari Bulgogi, Doenjang Chicken, Kimchi, Kimbap, dan Bingsu. Mata Alexa melotot saat melihat banyaknya hidangan yang disajikan di depannya, lalu tersenyum senang, hingga datanglah pasangan yang nyaris menghilangkan nafsu makannya, begitu juga dengan Nara yang langsung kembali memasang muka datarnya.

Sepertinya reuni akan kembali terjadi siang hari ini, disana ada Nic Miller yang diikuti oleh Chelsea Winston, sedang berjalan ke arahnya dan Nara.

"Mau apa mereka kesini," gumam Nara sambil menggertakkan gigi.

Tanpa disangka Alexa berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri mantan pasangan itu, atau bisa jadi mereka -- Nico dan Chelsea-- masih menjadi pasangan.

"Wah-wah, kuharap kau ke sini untuk membatalkan pertunanganmu dengan Briana, Miller, Briana pantas mendapatkan yang lebih baik darimu," Nico mengeraskan rahangnya ketika sahabat tunangannya itu ikut campur.

"Kau tidak berhak ikut campur, Lexa," Alexa hanya mendengus ketika mendengar lelaki itu menentangnya.

"Baiklah, terserah, tapi jika kau menyakiti Briana lagi, aku pastikan kau hanya tinggal nama di dunia ini, camkan itu Miller," kata Alexa berapi-api. Sedangkan Nico hanya mengangguk samar.

"Jadi kenapa wanita itu mengikutimu, kau kan sudah  punya tunangan," sindir Alexa.

"Tentu saja aku mengikuti kekasihku," balas Chelsea datar.

"Kita sudah putus tujuh tahun lalu, Chels," kata Nico tajam. Chelsea hanya mendengus tak senang.

Sedangkan Nara yang sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata pun, akhirnya mengeluarkan emosinya, "Jika kalian masih ribut disini, silakan tinggalkan restoranku, kalian tidak lihat pengunjung menonton drama kalian, untukmu Nico Franklin, bawa pacarmu pergi dari sini, aku tidak sudi melihat wajahnya lagi," kata Nara dengan ekpresi datar kembali.

"Dia bukan pacarku  Brie, percayalah," kata Nico memelas.

"Aku tidak butuh penjelasanmu," Nara memutar cincin di jarinya sekuat tenaga dan melepas paksa cincinnya, bahkan ia tak peduli jarinya sedikit terluka, dan mengeluarkan darah, lalu membuang cincin itu ke arah pemiliknya.

"Pertunangan kita batal, kau jangan khawatir, aku akan bilang pada kakekmu bahwa aku yang membatalkannya," kata Nara datar. "Jadi pergilah,"

"Tapi Briana, aku mencintaimu," Briana mematung mendengar pernyataan cinta dari Nico secara langsung, sejenak ia menguatkan hatinya, air matanya sudah tak terbendung lagi.

"Aku membencimu Nico, pergilah!" Kata Nara lirih, sedangkan Nico mematung, sebelum Alexa menariknya dan menyuruhnya keluar, begitu juga dengan Chelsea Winston yang saat ini sedang tersenyum penuh kemenangan.

***

Nico mengemudikan mobilnya ke pinggiran Sungai Hudson, ia sangat ingin menangis saat ini, meskipun ia merupakan seorang pria dewasa, ia tak peduli.

Rasa cintanya pada Briana tak berbalas, bahkan wanita itu semakin membencinya, dan semua itu karena kesalahannya di masa lalu yang tak termaafkan. Ia berteriak sekencang mungkin disana untuk mengeluarkan segala emosinya, pria itu tak peduli dianggap gila oleh orang-orang sekitar yang melihatnya, atau pun namanya akan menjadi tajuk berita utama, "Seorang Nic Miller Batal Bertunangan dan Membuatnya Gila Hingga Berteriak-teriak di Tepi Sungai Hudson", ia sangat tak mau peduli.

Between Love and Dream (END)Where stories live. Discover now