39

5.6K 1K 347
                                    

Hening. Itu lah yang kedua kakak beradik itu rasakan setelah para staff meninggalkan mereka di salah satu ruang yang berada di backstage.

Jeongin enggan untuk membuka suara sejak tadi. Hyunjin pun sama, ia merasa canggung sendiri melihat adiknya yang berubah menjadi dingin seperti itu. Tidak seperti dulu.

"Jadi kamu kemana aja selama ini?" tanya Hyunjin yang akhirnya memberanikan diri untuk membuka suaranya terlebih dahulu.

"Hahhh... "
Ia menghembuskan nafasnya kasar, Jeongin masih tak mau menjawab dan hanya memasang wajah datarnya.

"Kenapa kamu pergi gitu aja dek? Kamu tau gak sih kakak nyariin kamu selama ini! Kakak khawatir banget tau gak?!" ujar Hyunjin mulai menaikkan nada bicaranya.

Jeongin tersenyum miring.

"Kenapa kakak nyariin Jeongin?"

"Bukannya Jeongin udah gak ada artinya lagi buat kakak. Kenapa kakak repot-repot nyariin Jeongin?" kini Jeongin yang bertanya, ia masih menatap lantai tanpa mengindahkan Hyunjin didepannya.

"Kenapa kamu mikir kayak gitu dek?"

"Jeongin punya keluarga meskipun papa udah gak ada, tapi kenapa gak ada yang bisa ngertiin Jeongin?"

"Kakak berubah. Apa kak Hyunjin emang bener-bener kakak Jeongin?" lirih Jeongin lalu menundukkan kepalanya, ia menyembunyikan air mata kekesalan yang selama ini ia pendam.

Jeongin berusaha untuk menjadi kuat, ia berusaha untuk tidak akan menangis lagi didepan sang kakak tapi tetap saja gagal.

"Maafin kakak"

"..."

"Kakak janji gak bakal ninggalin kamu la-"

"Gak usah janji kalo gak bisa ditepatin"

"Jeongin cuman butuh kakak, bukan janji kakak" ketus namja manis itu lalu tersenyum miring

"Sampai kapan kakak bakal ngebodohin Jeongin terus? Jeongin udah gede kak, bukan bayi lagi"

Tak ada jawaban yang keluar dari bibir tebal Hyunjin. Namja tampan itu merenungkan kesalahannya sendiri untuk yang kesekian kalinya.

"Jeongin pergi dulu" dingin Jeongin lalu akan beranjak dari sana, tapi tangan yang lebih besar darinya itu dengan cepat menahannya.

"Mau kemana? Kamu tinggal sama kakak sekarang"

.

.

.

Disisi lain terlihat sosok wanita cantik dengan mata yang dapat dilihat dengan jelas sorot ketakutannya  saat ini. Ia menggerakkan jarinya diatas layar ponsel dan membaca tulisan-tulisan itu dengan cepat.

'Apakah benar itu Sana?'

'Tidak mungkin Sana berbuat seperti itu, dia aktris senior terbaik yang pernah kutemui'

'Astaga, jangan bilang kalau bocah itu adalah anak bungsunya yang ditemukan overdosis waktu itu'

'Siapapun tolong report video ini. Itu bukan Sana dan berhenti menyebar fitnah!"

'Itu jelas Sana! Lihatlah postur tubuhnya dan model rambutnya persis Sana'

.

"Arghhh" histeris Sana menarik rambutnya sendiri. Video yang selama ini menjadi rahasianya itu kini tersebar luas diinternet. Entah darimana asal mula video tersebut tapi yang jelas seluruh orang di Korea Selatan tengah geger mengomentarinya.

The Hardest Part「hyunjeong」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang