Suamiku

1.7K 163 18
                                    

Remake lagi, jadi tolong di maklumi kalo ada kesalahan dalam edit dan typo yang bertebaran. Terima kasih 😘😘😘

Dia suamiku, yang sudah menikahiku selama 2 tahun. Aku mencintainya, aku menghormati nya, aku menyayanginya. Dia adalah sosok kepala rumah tangga yang baik, tak pernah menuntut meskipun kami masih belum diberi kepercayaan untuk memiliki momongan. Namun terkadang aku merasa kesal, amat sangat kesal saat sifat tidak pekanya timbul. Aku pernah marah, bahkan mengamuk padanya karna masalah itu, tapi aku lebih sering menangis. Dia terlihat menyebalkan jika bersikap baik pada semua orang, maksudku wanita. Aku tidak cemburu, sungguh. Atau eumm, aku memang seorang pencemburu? Entahlah, yang pasti aku tak suka melihat suamiku terlalu baik pada wanita lain. Dia sering sekali dimanfaatkan tapi tak sadar, para wanita itu hanya berpura-pura agar bisa dekat dengan suamiku. Terkadang dia memang bodoh. Iya bodoh. Tapi mau bagaimana lagi, aku mencintainya. Mencintai si Hanbin itu. Kim Hanbin. Suamiku.

"Sayang~"

Jinhwan segera mematikan kompor lalu berjalan menuju pintu saat mendengar suara suaminya yang baru saja pulang kerja.

"Hai~,bagaimana hari ini? Lelah?"tanya Jinhwan sembari membawa jas dan tas kerja Hanbin, keduanya berjalan memasuki kamar mereka berdua.
"Sedikit lelah tapi sudah tidak karna istriku menyambutku dengan senyum manisnya ini"jawab Hanbin sebelum mendaratkan sebuah kecupan pada bibir tipis Jinhwan.

Jinhwan tersipu, suaminya ini benar-benar. Diluar, Hanbin terlihat seperti namja baik yang polos, bahkan dulu Jinhwan juga berpikir seperti itu. Tapi semua pemikirannya berubah sesaat setelah ia menyandang status baru sebagai istrinya. Hanbin tak sebaik dan sepolos itu. Kalian tau maksudnya kan?

"Sayang, kau terlihat sangat manis jika memakai apron imut ini ditambah dengan pipi merahmu. Aih manis sekali"goda Hanbin.
"Jangan menggodaku, cepat mandi. Aku sedang memasak, kita bisa makan malam setelah kau selesai mandi"
"Lalu?"
"Lalu apa?"tanya Jinhwan bingung.
"Setelah makan malam?"
"Kau berjanji menemaniku menonton film horor yang kemarin kita download kan?"
"Ah iya, lalu setelah itu?"
"Tidur"jawab Jinhwan.
"Kau yakin? Tidak ingin bermain dulu? Aku merindukanmu"bisik Hanbin.

Plakk

"Dasar mesum! Cepat mandi!"seru Jinhwan lalu berjalan cepat meninggalkan kamar mereka.
"Aku kan mesum pada istriku sendiri~"rengek Hanbin yang tak digubris oleh Jinhwan.
"Sayang!!~"rengek Hanbin lebih keras.
"Mandi atau tidak ada makan malam?"ancam Jinhwan yang sudah berdiri di depan pintu kamar mereka lagi.
"Iya, iya aku mandi"

Hanbin memasuki kamar mandi dalam di kamarnya diiringi senyum geli dari sang istri.

Manis sekali suamiku - KJH.
.
.
.
Jinhwan masih berdiri di lobby kantor Hanbin saat ia melihat suaminya itu berjalan bersama beberapa teman wanitanya. Tunggu, biarkan Jinhwan mengatur nafasnya dulu.

"Sayang, sudah lama?"tanya Hanbin yang hanya dibalas gelengan istrinya.

Dahi Hanbin berkerut, istrinya jarang sekali bersikap seperti ini kecuali....

"Sudah bercandanya? Sudah bicaranya? Asik sekali. Lupa jika aku menunggu? Bukankah kau yang mengajak makan siang bersama?"cerocos Jinhwan kesal.

-cemburu.

"Sayang, dengarkan aku dulu. Kami hanya naik lift bersam-"
"Apa perlu memukul-mukul lenganmu? Dia itu sengaja~"

Hanbin menghela nafasnya, ia menyerah jika Jinhwan sudah seperti ini. Dia hanya perlu minta maaf sekarang.

"Maafkan aku ya, besok aku tidak akan naik lift bersama mereka lagi"

Jinhwan menatap serius ke arah suaminya yang kini memeluknya tanpa malu di depan lobby.

Binhwan - ikon 💗Where stories live. Discover now