Proposed

1.6K 162 48
                                    

Hanbin dan Jinhwan sudah menjadi rekan kerja sejak 4 tahun lalu, keduanya sangat akrab satu sama lain karna ternyata keduanya juga teman semasa SMA. Kedekatan itu kadang membuat beberapa orang salah paham dengan status mereka berdua. Orang-orang itu hanya tak tau jika Hanbin memang memiliki rasa lebih pada gadis imut itu, sedangkan Jinhwan? Tak ada yang tau soal itu.

"Aku membawa bekal, makan disini saja ya"pinta Jinhwan saat Hanbin mengajaknya makan siang.
"Aku akan membeli jus dulu, kau mau apa?"
"Jambu"

Hanbin mengangguk mengerti lalu berjalan menuju kantin perusahaan, membeli jus dan beberapa cemilan untuk menemani mereka hingga sore nanti.

"Hanbin-ah, kau tidak makan?"tanya Yunhyeong, salah seorang teman Hanbin.
"Jinhwan sudah membawa bekal, aku makan di ruangan saja"
"Eihhh, kalian ini romantis sekali. Kenapa tidak berkencan saja"goda Yunhyeong.
"Apa-apaan kau ini, kami hanya teman"
"Teman yang saling mencintai?"goda Yunhyeong lagi.

Yunhyeong hampir berteriak kala seseorang merangkul bahunya, kepalanya menoleh dan menemukan kekasihnya yang kini menatapnya teduh.

"Jangan goda Hanbin terus, sayang. Kau tidak lihat pipinya sudah merah?"goda June.
"Kalian berdua ini sama saja"keluh Hanbin.
"Kalau begitu kami duluan, perutku lapar"pamit Yunhyeong.

Hanbin mengangguk lalu kembali melanjutkan langkahnya memasuki ruang kerjanya bersama Jinhwan dan seorang teman mereka lagi bernama Jinwoo yang sepertinya sudah lebih dulu pergi ke kantin.

"Ayo makan dulu, hentikan pekerjaan mu"ingat Hanbin.
"Sebentar lagi"
"Tidak bisa, aku sudah lapar"rengek Hanbin.
"Kau tinggal memakannya, aku sudah menyiapkan semuanya kan?"
"Aku ingin makan bersama"

Jinhwan menghela nafas lalu mengalah, jemarinya bergerak menyimpan semua hasil kerjanya lalu berjalan menghampiri meja Hanbin yang sudah penuh dengan makanan bawaannya.

"Kau lagi yang memasak?"tanya Hanbin sembari menyuapkan telur gulung ke dalam mulutnya.
"Memang siapa lagi? Eomma masih berada di Jeju"jawab Jinhwan.
"Ingin ku temani hari ini?"
"Tidak, terimakasih. Dara eonnie menginap selama eomma dan appa pergi"
"Tapi kalian para yeoja, tidak takut?"tanya Hanbin.
"Tak apa, lagipula ada paman Daesung dan istrinya dirumah. Kau lupa?"
"Ah, paman Daesung. Aku lupa jika supirmu itu tinggal bersamamu"

Suasana hening, keduanya fokus pada makanan masing-masing dan hanya diselingi obrolan ringan yang kembali hening setelah beberapa saat kemudian.

"Bagaimana dengan Bobby?"tanya Hanbin.
"Hm? Bobby? Memang dia kenapa?"tanya Jinhwan.
"Kau bilang dia meminta mu menjadi kekasihnya"

Jinhwan terdiam, merapikan alat makannya yang sudah ia cuci sebelumnya lalu meminum jus yang tadi di belikan oleh Hanbin.

"Aku tidak bisa menerimanya"jawab Jinhwan.
"Kenapa?"
"Entah, hanya tak bisa"
"Kau bercanda? Bobby baik"
"June, Mino oppa dan kau pun juga baik"kata Jinhwan.
"Dia menyukai mu"
"Memangnya kalian membenci ku?"balas Jinhwan.
"Hhh, terserah kau saja lah"
"Kau ini kenapa? Tidak suka sekali aku menolak Bobby? Apa Bobby meminta bantuanmu?"tanya Jinhwan.
"Tidak. Aku hanya merasa dia namja yang baik"
"Aku masih laku, aku akan menikah juga jika sudah saatnya. Jangan khawatir, kenapa kau tak memikirkan percintaanmu saja?"sindir Jinhwan.
"Aku gampang"
"Memangnya aku sejelek apa sampai kau takut aku tak laku?"
"Bukan jelek, aku hanya perlu yakin jika kau jatuh pada orang yang benar"
"Kenapa bukan kau saja yang mengajakku berkencan?"

Hanbin diam, pertanyaan Jinhwan baru saja mampu menghentikan segala kegiatannya yang sibuk memainkan ponsel dan menghabiskan jus nya. Mata warna gelap itu menatap Jinhwan yang juga menatapnya, Hanbin gugup bukan main.

Binhwan - ikon 💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang