DLH#15

4.9K 433 7
                                    

Awas, panas 😂

***

Soyeon berlari kecil menghampiri Mark dan Mingyu yang sudah lama menunggunya di meja baca perpustakaan. Maniknya melirik, mendapati Jimin dan Yoongi di seberang meja bacanya.

"Maaf, aku terlalu lama sarapan."

"Ya, ya." Mark melempar sebuah kaleng minuman pada Soyeon. "Minumlah dulu."

Soyeon membulatkan bibirnya. "Wah, Kopi susu? Aku sudah lama ingin meminum ini."

Mingyu mengetuk meja dengan pulpennya. "Aku baru saja mendapatkan pemberitahuan."

Soyeon mengerjap setelah meminum kopi susunya. "Apa itu?"

"Kuis."

"Lagi?!" Soyeon dan Mark berseru. "Kau serius?!"

"Sst!"

Mark membanting kepalanya ke meja. Sedangkan Soyeon memijat pelipisnya. Dalam minggu ini, mereka sudah menjalani tiga kali kuis. Dan waktunya... sangatlah mendadak. Membuat Soyeon ingin sekali menjambak rambut Jimin.

Untung sayang...

"Soyeon, aku pinjam buku catatanmu."

"Aku cari referensi dulu."

Soyeon memberi buku catatannya pada Mark. "Kenapa kau tidak pernah mencatat, sih?"

Mark menggaruk tengkukknya. "Entahlah. Jika aku yang menyatat, semua tulisannya terlihat semu di mataku."

"Sok puitis," celetuk Soyeon.

Mingyu kembali dengan membawa setumpuk buku. Soyeon yang melihatnya pun mendelik. "Kenapa sebanyak itu?"

Mingyu menepuk tumpukan buku yang dibawanya. "Karena materi yang akan keluar adalah semua buku yang kuambil."

"Kuis 'kan hanya sepuluh soal."

"Tidak," ucap Mark sambil menunjukkan sesuatu dari ponselnya. "Soal kuis ditambah."

30 soal untuk kuis hari ini. Sekian.

"Singkat sekali," celetuk Soyeon.

Mereka bertiga pun kembali fokus pada buku-buku yang ada di atas meja. Soyeon belum menghabiskan kopi susu yang Mark berikan. Dia masih ingin menikmati minuman yang sudah lama diidamkannya.

"Dosen Park."

"Oh, dosen Lee. Ada perlu denganku?"

"Aku ingin hanya kita berdua."

Yoongi berdiri. "Kutunggu di kantin. Sebentar lagi jam mengajarku."

Jimin mengangguk.

Ketiganya saling pandang. Mark melirik, mendapati seorang wanita berpakaian formal yang cukup ketat menghampiri Jimin, dosennya. Buru-buru, dia mengetik sesuatu pada ponselnya. Mingyu dan Soyeon pun membuka sebuah pesan yang baru saja Mark kiri.

Mark : Ya tuhan, bukannya itu dosen Lee? Pakaiannya boleh formal, tapi kenapa ketat sekali?

Mingyu : Aku tidak tahu. Bukannya pakaiannya memang ketat seperti itu?

Soyeon : Mungkin kekurangan bahan.

Mingyu mendengus sembari menahan tawa. Dia melirik, mendapati Soyeon dengan wajah datarnya sambil memandangi buku catatannya.

Soyeon : Kenapa kau tahan ketawamu, Kim?

Mingyu : Jika aku tertawa, yang ada kita bertiga ditendang keluar dari perpustakaan ini.

Daddy's Lil Harley [✔]Where stories live. Discover now