💔Benci💔

358 29 27
                                    

Di sebuah lapangan bermain terdapat 3 bocah kecil,satu laki laki dan dua perempuan kakak beradik,mereka bermain sangat asik sampai tidak menyadari bahwa awan mulai mendung menyelimuti langit siang itu. Tiba tiba satu bocah perempuan yang paling kecil bernama Ran berhenti seketika. Ia menatap bocah laki laki yang duduk didepan nya,wajahnya tampak murung.

"Kak,kakak jadi nanti sore pergi ke luar kota yah?"tanya Ran kepada bocah laki laki itu yang bernama Ditho.

Bocah perempuan yang satunya lagi bernama Laras langsung ikut berhenti bermain,wajahnya juga langsung berubah menjadi murung.

"Iya,aku jadi pergi ke luar kotanya". Jawab Ditho,"tapi tapi kalian tenang aja kok,kakak pasti pulang kesini lagi."

Kak Ditho janji ya,nanti sore kak Ditho kalau mau berangkat harus pamit dulu sama aku." Kata Laras,kakak dari Ran.

"Iya janji deh.Pokoknya kalian gak usah sedih,senyum dong."ucap Ditho.

Tak lama kemudian hujan turun sangat deras,hujan yang turun pun mengerti kesedihan 3 bocah kecil itu karena mereka akan berpisah.Mereka pun pergi dari lapangan bermain ke rumahnya masing-masing.

✨✨✨✨✨

  Ketika sore hari menjelang keberangkatan, Ditho bersama orang tuanya datang kerumah Laras dan Ran. Orang tua mereka bersahabat baik sejak lama bahkan sejak SD ayah mereka sudah bersahabat baik. Mereka datang untuk berpamitan.

  Sementara orangtuanya berpamitan dan mengobrol,Ditho ingin menemui kedua sahabatnya itu.

  "Tante,Laras dan Ran dimana?" Tanya Ditho pada ibunya Laras dan Ran

   "Mungkin dikamarnya. Kamu datengin aja."

Ditho berlari menuju kamar Laras dan Ran. Ia melihat Ran sedang bermain mobil-mobil an. Ran memang menyukai mainan cowok, seperti mobil-mobil an, kelereng, layangan, dan suka sekali memakai kaos cowok. Ia sangat berbeda dengan Laras kakaknya yang benar-benar seperti perempuan.

   "Ran, Laras mana?" Tanya Ditho.

   "Tuh!!" Telunjuk Ran mengarah ke laras yang sedang tidur lelap."Biar aku Bangunin ya."

   "Eh, enggak usah Ran, kasian Laras biar dia tidur aja dulu. Kita ngobrol aja yuk di luar," ajak Ditho.

   "Tapi kak, kasihan kak Laras kalu gak dibangunin. Siapa tau dia mau melihat kak Ditho untuk terakhir kalinya."

   "Udah gak usah, kasian Laras tidurnya lelap banget." Kata Ditho sambil melihat Laras.

    Ditho dan Ran keluar dari kamar.

    "Hmm..kalau kakak pergi, aku gak punya temen naik sepeda lagi dong." Rengek Ran.

    "Ran, dengerin aku, nanti kalau aku udah pulang dari luar kota kita pergi sekolah naik selesai bareng lagi kok." Hibur Ditho.

   "Janji ya,kak!" Pinta Ran.

   "Iya." Ditho mengangguk.

   "Kak Ditho jangan lupain aku sama kak Laras ya?" Pinta Ran. Air matanya pun menetes.

   "Iya,aku janji. Kamu jangan nangis dong kan aku jadi sedih." Ucap Ditho sambil menghapus air mata yang ada di pipi Ran.

   "Ditho!!" Panggil Mama Ditho dari ruang tamu.

    Ditho dan Ran berlari-lari menuju ruang tamu menghampiri orang tua mereka yang sudah berkumpul di teras untuk melepas kepergian Ditho sekeluarga. Tak lama kemudian Ditho beserta keluarganya berangkat menuju bandara.

✨✨✨✨✨

  Laras terbangun dari tidurnya. Iya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Laras segera tersasar kalau Ditho pasti sudah berangkat keluar kota dan ia langsung  berlari mencari Ran.

   "Ran, kenapa kamu nggak bangunin aku tadi? Kak Ditho pasti udah pergi kan?" Laras memarahi Ran.

   Ran menunduk setengah takut. Rambut Sebahu nya menutupi wajahnya. Ran diam tak menjawab.

   "Kenapa kamu diam??? Kamu pasti sengaja kan? Kamu sengaja biar aku enggak bisa ketemu sama kak Ditho kan?" Tuding Laras.

    "Bukan begitu! Tadi aku udah mau bangun kakak aku nggak boleh sama kak Ditho." Jelas Ran.

    "Kamu pasti bohong kan?"tuding Laras lagi.

    "Enggak kak, maafin aku."

    "Pokoknya aku benci sama kamu Kirana!!!!" Teriak Laras. Iya langsung berlari menuju kamarnya dan meninggalkan Ran.

     Ran menangis ketika itu . Ia tidak tahu kenapa kakaknya menjadi seperti itu.

     Ran menyusul Laras ke kamarnya.

    "Kak maafin aku, kak" teriak Ran dibalik pintu kamar Laras yang dikunci.

     "Pergi kamu dari sini!!" Usir Laras.

     "Aku gak akan pergi sampai kakak maafkan aku. Aku bakal di sini terus." Ran bersikeras.

      "Pergi atau aku aduin ke Bunda!!" Ancam Laras.

       Ran pun takut dengan ancaman kakak nya. Ia pergi dengan perasaan sedih dan kecewa karena kakak nya tidak mau memaafkannya.

✨✨✨✨✨


10 tahun kemudian........

👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻

🌻Hati yang terluka🌻Where stories live. Discover now