💔Meja Makan💔

83 4 0
                                    

Keesokan harinya saat sarapan bersama di meja makan, Bunda menanyakan pada Ran kenapa Ran menghilang dari pesta.

"Maag Ran tiba-tiba kambuh, Bun." Jawab Ran yang tentu saja berbohong. Bunda menatap ke arah Ran curiga, namun ketika itu ada hal lain yang membuat Bunda tertarik. Bunda menyadari kalau ada cincin emas putih melingkar dijari manis putri keduanya.

"Ran dapet cincin dari siapa? Itu mahal lho." Tanya Bunda heran.

Ayah dan Laras melihat kearah jari Ran.

"Dikasih sama Radika, Bun." Jawab Ran enteng.

Tiba-tiba saja Laras tersendak saat mendengar kata-kata itu. Ia terlihat shock dan Ran terlihat puas akan itu, karena ia tau Laras sedang dekat dengan Radika dan meskipun Laras sudah jadian dengan Ditho, Laras pasti tidak rela. Laras menatap sinis kearah Ran. Ran tersenyum penuh kemenangan.

"Apa maksudnya? Kalian pacaran? Ohh Radika yang anak temen bisnis Ayah ya? Dia juga datang saat reuni kan? Radika juga sering antar jemput Laras kan?" Tanya Ayah bertubi-tubi yang membuat Ran hampir saja tertawa.

"Tunangan, Yah. Kan udah pakai acara ngasih cincin segala." Bunda menebak.

"Bagus dong, kita bisa bikin pesta pertunangan buat kamu dan Laras bersamaan." Kata Ayah dengan senyum lebar.

Ran tersedak ketika mendengar Laras akan bertunangan. Ia segera meraih gelas berisi air putih dan kemudian meminumnya. Bunda sempat heran melihat Ran.

Ran bangkit dan menyalami tangan Ayah dan bundanya. Ia memutuskan untuk berangkat sekolah karena nafsu makannya hilang tiba-tiba saat mendengar Ditho dan Laras akan tunangan dan artinya Ayah dan Bunda sudah menyutujuinnya.

"Ran masih 16 tahun, Ayah!" Ucap Ran.

"Tapi kami sudah menganggapmu dewasa, toh sebentar lagi kamu 17 tahun." Eyel Bunda.

"Bener tuh Ran, Laras dan Ditho juga baru jadian dan Ayah sama Bunda berniat agar mereka tunangan." Jelas Ayah.

Rasanya sakit mendengar pemberitahuan itu. Nyata sudah kalau Ran telah kalah dengan waktu dan kalah dengan kakaknya. Apalagi kakaknya itu memang cantik dan feminim, ia juga termasuk golongan orang populer disekolahnya.

"Oh ya? Selamat kalau gitu." Ran menganggapin dengan nada dibuat setulus mungkin meski masih terdengar sinis.

Ran langsung keluar dan mengambil sepedanya. Laras pun menyusul keluar, dari wajahnya keliatan sekali ia ingin segera menanyai Ran tentang cincin dijarinya.

Namun sebelum Laras membuka mulut, Radika datang. Laras langsung menghampiri Radika dan menggandengnya dengan mesra. Ran yang melihatnya merasa muak dengan tingkah kakaknya itu. Jelas-jelas semalam dia jadian sama Ditho, sekarang malah mesra-mesraan sama Radika.

Apa maksudnya sih nih orang? Batin Ran sambil memandang sebal kearah Laras.

"Berangkat sekolah yuk! Oh iya, aku juga pengen ngomong sama kamu." Ucap Laras.

"Sorry, gua kesini mau jemput Ran" jelas Radika sambil melepas tangan Laras.

✨✨✨✨✨

Ok gaes👋🏻seru ga ceritanya?tunggu Next nya ya😇jangan pernah kelewatan dengan kelanjutannya yaa😇dan jngn lupa follow akun instagramnya Author nih namanya @chindydwjta_ / @cecee1406

Makasih semua😘❣️❣️❣️

🌻Hati yang terluka🌻Where stories live. Discover now