Peringatan

3.6K 546 1
                                    

"Jim!" Taehyung mengguncangkan tubuh Jimin yang sore seperti ini sudah berbalut selimut. "Kau sakit?"

"Tidak. Biarkan aku tidur!"

"Hei aku ingin bertanya!"

Jimin langsung duduk. Matanya masih terpejam. Dia makin merapatkan selimut ke tubuhnya. "Apa?"

"Tadi kau dengar pengumuman bahwa sekolah kita akan mengadakan kemah kan?"

"Iya. Tadi bahkan Yoongi hyung yang memberitahukan di kelasku."

Seketika mata Jimin langsung terbuka lebar. Itu membuat Taehyung terkejut.

"......ikut?" Taehyung menatap Jimin. Dia merasa ada yang aneh dengan tatapan teman baiknya itu.

Jimin tak menjawab pertanyaan Taehyung. Dia juga ntah mendengarnya ataupun tidak.

"Jim?" Taehyung melambaikan tangannya di depan wajah Jimin. "Hei, Park Jimin?"

"A-ah iya! Ada apa?" Jimin terlihat gelagapan sendiri. Sepertinya tadi dia baru saja melamun.

Taehyung menghela nafas. "Aku tadi bertanya padamu, kau mau ikut kemah atau tidak?"

"Aku, bagaimana ya? Apa diwajibkan untuk ikut semua?"

Taehyung mengendikan bahunya. "Jika kau mau ikut aku akan minta ijin sekalian pada Seokjin hyung."

Jimin menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia bingung akan ikut atau tidak. Dia masih mengingat kejadian siang tadi di sekolah. "A-apa Yoongi hyung juga ikut?"

"Hm?"

"Ah, itu maksudku apakah guru-guru kita ikut acara ini juga? Atau beberapa saja?"

"Aku tidak tahu Jim. Jadi bagaimana, mau ikut tidak?"

"Yasudah. Aku ikut."

"Ok! Aku akan mintakan ijin pada Seokjin hyung."

Jimin menghela nafas saat melihat Taehyung keluar dari kamar nya. Sebenarnya dia tidak ingin berangkat ke acara kemah itu tapi pasti nanti hyungnya akan menanyainya macam-macam. Karena Taehyung ikut kenapa Jimin tidak? Tapi saat ini dia belum berani untuk bicara mengenai apa yang dia rasakan.

-

"Taehyung!"

Si empunya nama hanya menjawab dengan anggukan karena dia sedang membaca.

Jungkook menghampiri Taehyung dan langsung duduk di samping nya.

"Apa kau akan ikut kemah?"

"Iya. Aku, Jimin dan kau juga."

Jin tampan itu menghela nafas. "Sebenarnya aku lebih senang jika kau tidak ikut."

"Kenapa memang?" Taehyung menatap Jungkook. "Apa ada sesuatu?"

Jungkook mengusap tengkuknya. Dia tidak mungkin bicara yang sejujurnya pada tuannya itu. "Yah, takut kau kedinginan saja di sana."

"Huh!" Taehyung memukul bahu Jungkook dengan buku yang tadi dia baca. "Aku kan bisa bawa jaket tebal nanti. Lagipula Seokjin hyung sudah mengijinkan kita."

"Yah baiklah. Kalau begitu bisakah kau berjanji padaku?"

"Hm?"

"Jangan jauh jauh dariku. Jika kau ingin pergi, kau harus bilang padaku. Karena aku kan dalam wujud manusia jadi tidak bisa leluasa mengawasi mu."

"Iya Jungkook."

Jungkook mengusap puncak kepala tuannya itu. "Baiklah kalau begitu kau istirahat lah!"

"Kau mau tidur?"

Jungkook tertawa. "Waktu tidur kita itu berbeda Taehyung. Lagipula aku sedang tidak butuh tidur. Mungkin untuk beberapa puluh tahun ke depan."

"Ah begitu. Apa kau ada urusan lain?"

"Yah bisa dibilang begitu."

"Yasudah." Taehyung segera menutup bukunya. Sebenarnya ada perasaan kesal padanya. Iya, Taehyung ingin tau apa urusan Jungkook itu.

"Dan satu lagi." Jungkook berbisik pada Taehyung. "Bisakah kau meminta pengawal jin mu yang lain itu untuk tidak mengikuti ku juga?"

Iya, karena mereka taunya Jungkook itu manusia dan teman Taehyung jadi mereka juga mengikuti Jungkook. Padahal sudah jelas mereka dari bangsa dan kerajaan yang sama.

"Bukankah mereka mengenalmu?"

"Itu ya," Jungkook tertawa kikuk. Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Karena aku dalam wujud manusia jadi mereka tidak mengenaliku. Dan mereka hanya akan patuh padamu."

Taehyung mengangguk. Lebih baik dia tidak banyak bertanya. "Baiklah akan aku minta mereka untuk tidak mengikuti mu."

"Terimakasih Taehyung. Selamat malam!"

-

Braaaaaaak

Jungkook mendobrak pintu kamar Yoongi dan Namjoon dengan kasar
Itu membuat mereka terkejut.

Yoongi mencibir. "Jika yang lain mendengar, mereka akan mengira telah terjadi sesuatu."

"Besok kau ikut kemah kan?"

"Kenapa?"

Jungkook memberikan tatapan tajamnya pada Yoongi. "Laksanakan tugasmu itu!"

Namjoon menghampiri Jungkook dan menepuk pundak nya. "Hei, mana sopan santun mu pada hyungmu?"

Jungkook mendecih. "Hanya dihadapan orang lain kalian adalah hyungku."

Siluman macan itu memutar bola matanya malas. Jika saja dia tidak ingat perjanjian mereka, sudah pasti dia akan menghajar Jungkook. "Sombong sekali!"

"Cepat jawab! Aku banyak urusan!"

Yoongi senyum mengejek pada Jungkook. "Yah sepertimu aku juga akan ikut. Karena aku tau Taehyung pasti akan ikut."

"Jika kau berbohong aku akan membunuhmu!"

Yoongi memberikan seringainya. "Kau tak sanggup melawan mereka?"

"Aku sedang dalam wujud manusia bodoh!"

"Yah tenang saja. Taehyung akan baik-baik saja."

"Aku akan mempercayai perkataan mu."

Setelahnya Jungkook pergi meninggalkan kamar kedua siluman itu. Dia sedang khawatir saat ini. Bukan karena dia tidak dapat menjaga Taehyung. Tapi karena sosok manusianya lah yang membuat nya lemah.

Jungkook tau sudah banyak makhluk yang menunggu Taehyung di tempat itu. Sekarang dia harus kembali ke kerajaan karena dia tau kabar itu pun dari orang kerajaan. Dia juga ingin memastikan sesuatu di sana.

Jin itu kembali lagi ke kamar Taehyung. Dia hanya berdiri di depannya. Lalu memberikan garis perlindungan di sana untuk malam ini karena dia tidak bisa menjaganya. "Aku akan cepat kembali dan juga mendapatkan nya tuan."

NILA 3-0 || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang