TEMAN UNTIL JANNAH (SELESAI✅)

Tegar

Happy reading 😊👣🙌🙌🙌

Naira's pov

Kutatap matanya dalam,kehangatan dalam pancaran matanya membuat relung hatiku dibanjiri oleh perasaan hangat.

Tiga puluh menit kemudian,,,

Setelah acara selesai ayah dan bundaku langsung menuju kediaman pimpinan. Aku?aku menghampiri mas Azam yang sedang duduk bersandar diruang tunggu didepan aula.

"Mas kenapa mas masih disini?" tanyaku langsung mengambil posisi untuk duduk disampingnya.

"Mas sengaja nunggu adek" ucapnya sambil menatapku.

Aku tersenyum bangga mendengar ucapan mas Azam. Sungguh, setiap hari tiada hentinya aku bersyukur kepada Allah karena telah dipertemukan dengan dia yang selalu setia menjadi pemimpinku.

"Mas,ada hal yang ingin adek bicarakan" ujarku teringat satu hal yang sangat penting ingin aku diskusikan dengannya.

"Tentang apa sayang?" tanyanya lebih serius.

"Tentang hal yang harus kita jalani kedepannya," ucapku sungguh-sungguh. " Rencana kita kedepannya,rencana pendidikan mas ke Kairo dan begitu pula terkait pendidikan adek ke Malaysia" Lanjutku lembut.

Kutatap matanya, aku bisa meliat ada perasaan tidak nyaman ketika aku membahas hal tersebut. Menurutku, kami harus membicarakan hal tersebut. enak gak enak harus kami hadapi. Mas Azam memperbaiki letak kacamatanya dan mengusap wajahnya gusar.

"Dek,, sebenarnya mas belum siap membicarakan hal ini" Ujarnya gusar dan memang sedang tidak ingin membahas hal itu.

Ada kilatan kesedihan dimata indah itu, mata itu terlihat lebih indah ketika dia tidak mengenakan kacamata sebagai pelindungnya.

"Tapi kita harus berani mengambil keputusan dan konsekuensinya mas"

ucapku lembut sambil menggenggam tangannya kuat.

Untung ditempat yang kami tempati sekarang jarang dilalui oleh santri.

"Mas ini impian kita,kita harus memikirkan bagaimana nasib pesantren ini kedepannya. Sudah jadi kewajiban kita memikirkan pesantren mas" ucapku serius sambil menatap matanya.Tanganku yg masih setia menggenggam erat tangannya.