HIDDEN 2.0 || 18. LAST EPISODE (END-OUTRO)

89.6K 9K 8.3K
                                    

Hai, so this is the last episode. Thank u very much kalian udah bertahan sampai di sini :') aku minta tolong banget jangan ada yang spoiler ya soal ending Hidden, biarin mereka tau sendiri. Thank u so much, Hiddenatics. Aku sangat-sangat sayang sama kalian!

Im so sorry for everything, tapi aku berusaha melakukan yang terbaik di kondisi ini. Apapun endingnya, semoga kalian tetep sayang sama Hidden :'*

hmm, oke well.

Kalian vote ke berapa nih?

Dan, mau nanya, playlist kalian buat bab ini apa? Apa sesuai dengan mulmed atau punya playlists sendiri?

Ohya, apa yang kalian siapin buat eps ini?

Oke deh, itu aja. well, happy reading!

*

*

*








            Suara tangisan bayi itu mendominasi ruangan.

Suaranya begitu kencang dan bertenaga, membuat siapa pun yang mendengarnya bisa merasakan bahwa mahluk kecil itu adalah sosok yang sangat tangguh.

Di salah satu ruangan yang diselimuti kehangatan karena keluarga terdekat sedang berkumpul di sana untuk menjaga anggota keluarga baru mereka yang telah dinantikan kehadirannya sejak lama. Perhatian mereka terfokus pada mahluk kecil menggemaskan yang ada dalam gendongan Nana, seorang wanita yang kini resmi memiliki cucu pertamanya.

Gwen akhirnya melahirkan anak pertamanya.

Anak pertamanya lahir dengan cara operasi, meski sebenarnya Gwen telah mencoba cara normal, namun kondisinya terlalu lemah hingga membuat Gwen terpaksa harus dibius untuk caesar. Gwen mengalami kontraksi dan pendarahan yang cukup hebat selama operasi.

Sebuah hal yang membuat Gwen masih belum sadarkan diri dengan baik, bahkan setelah tiga hari anaknya menghirup udara. Gwen hanya sempat terbangun untuk melihat wajah bayinya selama lima belas menit dan meneteskan air mata lalu setelahnya Gwen memejam lagi. Gwen hanya terbangun beberapa kali kadang untuk mengucapkan dua atau tiga kata, membuka matanya sebentar lalu mengeluh lemas dan memejam lagi.

Namun, kabar baiknya, kondisi Gwen mengalami peningkatan baik setiap harinya, jadi besar kemungkinan Gwen akan segera sadar secara total. Mereka semua hanya tinggal menunggu.

Sambil melihat anaknya sedang ditenangkan oleh Ibu, ayah dan mertuanya. Ceye duduk di samping Gwen dan mengusap kening Gwen.

"Bangunlah, ini sudah hari ketiga. Kau belum menyusui anak kita sama sekali," ucap Ceye, lalu tangannya yang semula ada di kening Gwen berpindah te tangan Gwen.

"Maafkan aku, aku tidak sempat mengambulkan permintaanmu untuk melahirkan di desa." Ceye menghela napas, ibu jarinya sibuk mengusap punggung tangan Gwen.

Kini, ia menyesal karena harusnya Gwen tidak melahirkan dengan cara seperti ini. Harusnya semuanya jauh lebih tenang dan tertata. Padahal, Ceye sudah akan merencankan untuk mengajak Gwen ke desa, karena sesuai janjinya, ia akan membawa Gwen satu bulan sebelum melahirnya, tapi siapa sangka, anaknya lahir justru satu bulan lebih awal.

"Kau belum melihat dengan jelas,kan? Wajah anak kita? Sangat tampan, mirip seperti aku." Ceye tersenyum bangga, ia mengusap pipi Gwen. "Tapi, dia punya mata dan warna rambut sepertimu." Ceye mengaitkan jari-jatinya pada sela-sela jari Gwen.

HIDDENWhere stories live. Discover now