-RanaVaro-[16]

3.9K 143 1
                                    

Happy reading

***

Dengan langkah tergesa gesa,Varo masuk ke dalam rumah sakit tanpa basa basi ia langsung menanyakan dimana ruangan Rana kepada resepsionis,setelah mengetahui dimana ruang Rana Varo langsung menuju ke sana.

Belum sempat sampai di ruangan Rana ia bertemu Dafi di koridor rumah sakit.

"Bang Dafi!"panggil Varo sambil menghampiri cowok itu.

"Ngapain?"tanya Dafi dingin.

Dafi tau bahwa Varo telah membuat Rana kehilangan semangat nya,Dafi juga tau bahwa Varo telah membentak adik kesayangan nya itu.

"Rana ada di ruangan nya bang?"tanya Varo dengan wajah memelas.

"Ada di ruang rawat,ngapain sih lo nyariin adik gue?"tanya Dafi tanpa menatap Varo.

"Gue mau minta maaf,gue udah salah paham sama Rana bang,gue boleh kan ketemu dia?"

"Dia sakit apa?"sambung Varo.

"Maaf,yang berhak ngasih tau lo bukan gue tapi Rana,silahkan pulang Rana gak bisa di ganggu!"usir Dafi.

Varo tidak menyerah ia masih memohon pada Dafi,"please kasih gue kesempatan buat ketemu Rana."

"Mending lo pergi,karena gue gak akan luluh sama muka melas lo!"tegas Dafi,lalu meninggalkan Varo di tengah banyak nya pasien yang berlalu lalang.

Varo terduduk di kursi yang di sediakan rumah sakit,ia menyesal telah membuat Rana sakit hati.

Ia ingin ke ruangan Rana,tapi sekarang situasi nya sedang seperti ini.
Dengan gontai Varo berjalan meninggalkan rumah sakit,namun baru saja sampai di lobi rumah sakit ia bertemu dengan kedua orang tua Rana.

"Varo,kamu abis jenguk Rana?"tanya Nawra.

Varo menggeleng,"saya permisi tante,salam buat Rana."

Setelah mengucapkan itu Varo pergi.

Nawra merasa ada yang berbeda dengan sikap Varo dan ia tau pasti ada suatu masalah.

***

"Hai sayang nya mama!"sapa Nawra saat memasuki ruang rawat Rana,ia mengecup puncak kepala putri kesayanganya lalu menaruh buah yang ia beli di supermarket tadi.

"Hai Ma,ayah"balas Rana.

"Tadi ada Varo ke sini?"tanya ayah,sambil mengelus lengan Rana.

"Varo?"Rana menggeleng.

"Tadi ayah sama mama bertemu Varo di lobi,pas di tanya abis jenguk kamu dia geleng geleng kepala,kamu ada masalah sama dia?"tanya ayah sambil mengusap kening Rana.

Rana menggeleng,bohong.

"Jangan kasih tau kalau Rana sakit ginjal ke Varo.."Pinta Rana,sambil mengalihkan tatapan nya ke luar jendela.

"Kenapa?"tanya Nawra.

"Rana gak mau Varo khawatir."Balas Rana sendu.

"Tapi dia berhak tau,dia juga udah kaya keluarga kita Nana,"kata ayah dengan lembut.

"Ayah Rana mohon.."lirih Rana.

"Ayah gak janji kalau Varo gak akan tau soal ini,tapi ayah bakal berusaha supaya Varo gak tau.."kata Ayah.

Rana tersenyum,kemudian ia menyampaikan sesuatu,"dokter bilang ada dua cara buat Rana sembuh,cuci darah dan operasi,ginjal Rana udah kronis ayah,itu bisa berakibat gagal ginjal,Rana gak kuat Rana pengen sembuh."Ucap Rana.


Ayah terdiam berpikir keras,ia tak mau mengambil resiko,bukan ia tak punya uang untuk membiayai Rana tapi ia takut kehilangan Rana,di satu sisi ia mau Rana sembuh.

"Baiklah Rana boleh operasi,tapi apa Nana yakin?operasi itu harus kuat mental,Rana harus puasa dulu,dan kondisi kamu harus stabil gak boleh banyak pikiran,"jelas Azfer.

"Rana yakin ayah.."

"Oke,ayah urus semua nya untuk kamu.."Kata Azfer.

🌸🌸🌸

A/n

Doain Rana yang mau operasi geng.

My Sweet Boyfriend [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang