-RanaVaro-[23]

3.7K 138 0
                                    

Hujan turun dengan deras,Rana masih berdiri di pekarangan rumah sakit bersama,Dzaky.

Kali ini langit seakan sama sedih nya dengan Rana langit menangis sama seperti hati Rana,dengan tatapan yang sendu Rana menunduk memperhatikan sepatu nya sambil menggerak gerakan kaki yang di balut sepatu itu.

"Kapan berhenti nya?"gumam Rana.

"Nanti berhenti nya kalau lo gak sedih lagi.."Tukas Dzaky.

"Apaan sih,gak ada hubungan nya sama gue tau!"dengus Rana cemberut.

"Gue ada hubungan nya sama lo!"tukas Dzaky.

"Ih Dzaky lo makin gak jelas sumpah!"Dzaky tertawa mendengar omelan Rana,ia suka Rana yang seperti ini,lucu ia sampai tak tega dengan rencana nya untuk Rana.

"Lo yakin gak mau balik bareng gue?"tanya Dzaky.

"Gue naik taksi aja.."

"Hmm tapi gue gak nerima penolakan."Telak Dzaky.

"Bodo,pokonya gue mau balik sendiri."Ucap Rana.

"Ya udah."Dzaky mengangkat bahu nya acuh,lalu berlalu menuju parkiran rumah sakit.

Rana mencak mencak,karena taksi tak kunjung ada,ia malas naik angkutan umum karena ia tak tau harus lewat rute mana saja ia harus bisa sampai di rumah nya.

Tin!

Rana mendongak ketika mendengar suara klakson mobil.

"Masih mau nolak?buruan naik!"titah Dzaky yang membuka jendela mobil.

Rana terdiam memikirkan apa ia akan pulang bersama Dzaky,tapi jika ia menolak pasti sulit mendapatkan taksi dan kemungkinan ia akan pulang larut malam.

"Oke oke,gue nebeng sama lo!"

"Gitu kek dari tadi."

***

Keesokan hari nya Rana sedang berada di ruang TV bersama dengan Dafi,hari ini hari minggu itu arti nya ia bisa bersantai ria bersama dengan abang dan keluarga.

"Rana.."Panggil Nawra dari dapur.

"Kenapa Ma?"sahut Rana menoleh ke arah dapur.

"Ke sini sebentar."

"Iya."

Nawra mendongak ketika putri nya sudah berada di dapur.

"Tolong antar kue ini ya ke rumah sakit,buat Varo."Ucap Nawra.

"Em--"Rana berpikir ia ingin menolak,namun kemungkinan Mama nya pasti akan curiga.

"Iya..kapan?"

"Sekarang atuh sayang.."Ucap Mamanya.

"Ya udah aku ganti baju dulu."Rana berjalan menuju kamar nya.

***

Rana berdecak kesal melihat jalanan sangat padat.

Ia menyesal telah mengiyakan perintah mamanya,lagi pula ia malas bertemu dengan Varo tapi apalah daya jika itu sudah perintah mamanya.

My Sweet Boyfriend [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang