51.

49.3K 2K 160
                                    

Akhirnya maira dan revan pun mendarat di Bandara Ngurah rai,Bali. Pada pukul 20.13 WITA. Sesampainya disana revan langsung di jemput oleh asisten kliennya.

" Dengan pak revan?." tanya
orang itu,yang baru saja turun dari mobilnya.

" Ooh iya,asisten pak handoko ya?." ucap revan.

" Iya pak,mari naik ke mobil. Biar saya aja yang naikkan kopernya." ucap asisten itu.

"Baiklah,yuk ra masuk." menggandeng tangan maira.

" Meetingnya di mana mas?." tanya maira sembari masuk kedalam mobil.

" Di Denpasar yang."

" Ooh, kapan mas?."

"Malam ini juga yang,jam 9 langsung meeting di hotel. Kebetulan hotel yang akan kita tempati nanti hotelnya pak handoko." jelas revan.

Maira hanya ber-oh ria saja.

Mobil melaju melewati setiap sudut kota yang terlihat begitu indah,salah satu syurganya Indonesia. Mata maira tak teralihkan ketika tampak hamparan pantai yang begitu indah walaupun di gelap malam. "Subhanaallah." kalimat yang tak lupa di ucapkan maira ketika melihat ciptaan Allah yang begitu indah.

"Ra." panggil revan.

"Eh-iya mas." maira menoleh ke arah revan.

"Kenapa? Indah banget kan?."

Maira tersenyum "Iya mas."

"Tenang aja,besok pagi kita jelajahi Bali."

" Beneran ya mas,maira pengen ke pantai". Ucap maira antusias.

"Iya sayang." revan mengelus kepala maira.

Setelah melalui perjalan kira-kira 30 menit. Mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah hotel berbintang.

" Masuk dulu pak,pak handoko sudah menunggu di dalam. Nanti barang-barang bapak saya yang bawak kedalam."

" Oh iya ." kemudian revan mengajak maira turun dan masuk kedalam hotel.

"Selamat datang." ucap repsesioner hotel tersebut.

" Selamat datang pak revan." sapa pak handoko, Kelihatannya umurnya masih berkisar 30 tahunan.

" Iya pak,apa kabar." mereka berdua berjabatan tangan,ketika pak handoko akan berjabatan dengan maira,maira langsung menangkupkan kedua tangannya di dada. Kemudian pak handoko tersenyum kikuk.

" Baik,Seperti yang anda lihat. Yuk keruangan saya aja langsung,nanti barang-barang anda akan di bawa ke kamar oleh asisten saya."

"Baiklah." revan dan maira langsung berjalan beriringan mengikuti pak handoko menuju ruangannya.

Setelah pintu lift terbuka mereka masuk menuju lantai 7, tempat ruangan pak handoko berada.

" Sudah berapa lama menikah pak?" tanya pak handoko ketika masih di dalam lift.

" Baru menginjak 6 bulan kemarin pak." ucap revan.

"Sudah lumayan lama juga ya pak."

"Hehe,iya." tak lama pintu lift terbuka,terlihat ramai orang berlalu lalang,banyak bule di sini. Kemudian mereka menuju ruangan pak handoko.

"Jadi gini pak,saya mau minta bantuan bapak untuk bekerja sana dengan saya. Saya sudah berencana untuk membuat beberapa vila di sekitar sini,setelah saya hitung-hitung,untuk membuat 4 vila menghabiskan dana sekitar 10 miliar. Jadi bapak bisa berinvestasi disini." jelas pak handoko.

" Kalau sudah jadi,vila ini akan di jual atau di sewakan?." tanya revan

" Bagusnya sih di jual pak,tapi kalo awalannya ada yang mau sewa ya di kasih aja pak ." ucap pak handoko.

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang