Chapter 8

3.7K 393 68
                                    


Warning: bl story, typo everywhere, this story pure my imagination. If you doesn't like my story, please leave from my account. Don't bash and copy this absurd story.

Happy Reading^^......

***********

Prev Part 7

"Hyung belum sarapan kan? makan dulu lalu minum obatnya"

"Hmm.. Baiklah.."

Sehun memakan bubur buatan Luhan. Walaupun lidahnya terasa pahit tapi entah kenapa bubur buatan Luhan justru terasa enak. Ia pun menghabiskan semuanya tanpa sisa.

"Nah sekarang hyung minum obatnya"

Dengan patuh Sehun meminum obat yang sudah Luhan siapkan tadi selagi ia menghabiskan sarapannya. Setelah selesai Sehun menyerahkan gelas kosong pada Luhan.

"Hyung, bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Ya, tentu saja"

"Apa ... Apa hyung yang melunasi biaya sekolahku?"

"........."

**********

PART 8

Sehun hanya bisa terdiam saat Luhan menanyakan hal itu. Darimana Luhan tau kalau ia yang melunasi semua biaya+tunggakan sekolah Luhan..

"Kenapa hyung diam saja? Jadi benar dugaanku hyung yang melunasi semuanya?"

Akhirnya mau tak mau Sehun pun mengangguk.

"Hhh.. Kenapa hyung melakukan itu? Hyung kan sudah memberiku gaji yang lebih dari cukup, tapi kenapa hyung malah melunasi biaya sekolahku?"

"Maaf Luhan, aku hanya... hanya ingin membantumu, tidak ada maksud lain. Maaf jika kau tersinggung akan hal itu.." ucap Sehun seraya menundukkan kepalanya.

Entahlah ia hanya tidak ingin Luhan marah padanya terlebih membencinya lalu menjauhinya. Tidak, ia tidak akan sanggup jika hal itu terjadi.

Luhan mengusap wajahnya mencoba mengontrol emosinya, ia harus ingat jika pria tampan didepannya ini tengah sakit.

"Hhh... Yasudah lupakan lagipula sudah terlanjur. Sekarang lebih baik hyung istirahat agar cepat pulih"

Luhan membantu Sehun agar berbaring lalu menyelimutinya. Saat ia hendak keluar dari kamar, Sehun menahan lengannya.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau membereskan ini lalu pu---"

"Menginaplah disini"

"Huh??"

"Kumohon, menginaplah disini, aku.. Aku membutuhkanmu, Lu..."

"Me--menginap?"

"Ya.. Kau mau kan? Ibuku sedang tidak ada, jadi jika kau pulang tidak ada yang mengurusku"

"Tap-- tapi aku tidak membawa baju ganti, lagipula aku tidak bilang pada bibiku akan menginap"

"Yasudah telfon saja bibimu, bilang padanya kalau kau akan menginap malam ini. Dan soal baju ganti kau bisa pakai milik Guanlin, aku yakin dia tidak keberatan meminjamkan bajunya padamu"

Sejenak Luhan terdiam sambil menatap wajah pucat Sehun. Sebenarnya ia juga kasihan, jika ia pulang pasti Sehun tidak ada yang mengurus.

"Hhh... Baiklah, aku akan menelfon bibiku dulu"

Luhan mengambil ponselnya lalu mendial nomor Jihoon.

"[Halo hyung, ada apa?]"

"Hoon-ah, bisa hyung bicara dengan ibumu?"

Young Daddy || HUNHAN [END]✔Where stories live. Discover now