Bagian Enambelas

6.6K 816 387
                                    

Enjoy the story and happy reading, sorry for typos ^^~

Bagian Enambelas

10 tahun kemudian...

Sosok itu berkali - kali membungkuk sopan pada para staff Rumah Sakit yang melaluinya. Seperti biasa, suasana Rumah Sakit selalu tampak begitu sibuk, para perawat yang memastikan kondisi pasien rawat inap, para dokter di ruang IGD yang disibukkan dengan pasien kecelakaan atau pasien yang terluka parah, belum lagi tangis keluarga didepan ruang operasi dan suasana mencekam di ruang ICU. Semua itu terjadi di Rumah Sakit, tempat ia berpijak saat ini untuk menemui seseorang yang sangat penting dihidupnya.

Oh, berkunjung ke Rumah Sakit memang sudah menjadi rutinitasnya beberapa bulan belakangan ini.

"Selamat siang, Tuan. Ada yang bisa Saya bantu?"

Seorang perawat berparas cantik menyapanya dengan sopan, lantas ia membalasnya dengan senyuman termanis yang ia punya.

"Oh. Selamat siang. Apa Dokter Min ada di ruangannya?"

Ia bertanya dengan sopan, sesekali melirik pada sebuah ruangan yang seakan sudah menjadi markas-nya saat berkunjung ke Rumah Sakit.

"Dokter Min sedang beristirahat, Tuan. Beberapa menit yang lalu baru saja ada pasien yang melakukan konsultasi dan beliau meminta waktu istirahat sebentar. Tapi...,"

Tawa Jungkook tertahan, begitupun perawat yang ada dihadapannya menahan senyum sebisa mungkin, menyadari cara bicaranya yang dibuat-buat seformal mungkin, seolah mereka baru saja bertemu hari ini.

"...untuk Tuan Min Jungkook sepertinya Dokter Min akan selalu punya waktu luang."

Tawa keduanya pecah, begitupun perawat berparas cantik yang ikut tertawa. Adalah Nona Han, seorang perawat yang terpilih menjadi asisten dari seorang Dokter yang namanya sedari tadi mereka sebut-sebutkan.

"Yak. Kau ini, seperti baru berjumpa denganku saja, dan apa-apaan cara bicaramu itu, membuatku jadi geli hati, tau?"

Nona Han menghentikan tawanya, "Aku hanya tidak tahan saat Kau terkejut begitu Aku menyapa tadi. Oh iya, Dokter Min sudah menanyakanmu sejak tadi, sepertinya dia tidak sabar untuk menceramahimu."

Ia menggaruk tengkuknya seraya menghembuskan nafas, "Aku hanya terkilir ringan dan Aku berada selama dua jam di ruangannya. Kali ini Aku cidera yang cukup serius, mungkin Aku akan berada dua puluh empat jam di ruangannya, Huft."

Nona Han hanya menepuk pundaknya dengan pelan, seolah memberikan semangat. "Dia seperti itu karena dia khawatir Kau tidak bisa menciptakan tendangan yang indah dan gol yang baik." Ucapnya. "Masuklah, Dokter Min sudah menunggumu di dalam."

Lelaki itu. Jungkook. Min Jungkook lebih tepatnya, menganggukkan kepala tanda mengerti, meninggalkan Nona Han dan mulai membuka kenop pintu yang ada dihadapannya dengan ragu.

"Selamat Siang, Dokter Min." Ia berujar sopan yang dibuat-buat, mendapati sosok berwajah pucat dengan sorot mata yang dingin.

"Oh? Kau sudah datang? " Tanyanya, menyingkirkan beberapa kertas yang sebelumnya berada ditangannya. "Sudahku bilang, Aku tidak mau Kau menyebutku dengan panggilan 'Dokter', Dek. "

Jungkook tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat, mendudukkan diri tepat dihadapan seorang Dokter yang sudah sepuluh tahun ini ia panggil dengan sebutan...Kakak.

"Duh, Kak Yoongi serius sekali. Aku hanya sedang ingin bercanda, Kak."

Min Yoongi, Dokter berusia dua puluh delapan tahun itu enggan mengukir senyumnya, seperti biasa, padahal ia memiliki Gummy smile yang begitu menawan.

A Brother [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang