pizza

201 12 5
                                    

Dentingan suara jam terus saja menusuk-nusuk jiwaku.Aku disini!berdiri disini tapi ragaku dimana?

Pasca kejadian yang tidak mengenakan kemarin aku memutuskan untuk kembali kerumah ayah,aku disuguhkan berbagai fasilitas mewah.Mungkin untuk menghibur diriku?tapi aku memutuskan menolak semua fasilitas itu dan memilih novel yang menemaniku.

Aku berdecak kesal tatkala membaca ending dari novel ini.sunggung ending yang bahagia,berbeda denganku tentu saja.

Aku menghela nafas panjang dan menyeruput segelas teh panas dihadapanku.Aku tengah memandang langit sore,langit nya tidak begitu indah karena tertutup awan gelap.Persis seperti perasaanku.

Aku memejamkan mata dalam-dalam untuk berusaha mengingat semua kenangan tentang Arya.Sang mantan suami yang begitu teganya melekatkan gelar janda di usia muda.Sungguh aku ingin marah tapi apa yang harus aku marahkan?jujur!aku sangat-sangat mencintainya.Dari awal akulah yang memutuskan untuk jatuh hati padanya,jadi aku harus menerima resikonya.

Kalau berani jatuh hati.Harus berani sakit hati juga,bukan?

Buliran air mata perlahan mengalir dari kelopak mataku.Hangat!sangat hangat.juga terasa perih.Aku terus saja terbuai dengan segala kenangan tentang Arya jika saja tidak ada seseorang yang merangkul pundaku dari belakng.

Aku segera menghapus air mataku dan memegang tangan yang merangkulku seraya tersenyum sedikit dipaksakan.Aku sudah menebak orang itu siapa.

"Ayah" ucapku lirih sambil membalikan badanku.Ayahku tersenyum lembut seraya mengahapus jejak air mata yang masih tersisa dipipiku.

"Putri ayah jangan nangis" ucapnya lembut "putri ayah kuat"

Aku tersenyum kecut.Sungguh ayah aku tak sekuat itu."Tentu saja!aku kan anaknya ayah" Maaf ayah aku berbohong

Sekarang kulihat senyuman itu merekah di wajah sedikit keriputnya "cha..mari kita makan.Untuk moveon kita harus butuh tenaga" Ayahku merangkulku untuk berdiri dan menuntunku ke meja makan.

Hahaha apa yang ayahku katakan?apa itu lelucon:))

Aku menurut dan duduk dikursi.Ayahku memperlakukan ku bak anak raja,Aku sungguh menyayanginya.

"Kau mau makan apa?" Tanyanya.Aku sedikit terkejut,ku kira sudah ada yang memasakan.

"Emm ayah bolehkah aku makan Pizza?" Tanyaku dengan nada memelas karena biasanya ayahku melarang aku memakan makanan yang seperti itu.Kuno?iya.

"Tentu saja" Woah aku terperangah mendengar jawabannya.Sepertinya hari ini aku akan makan banyak.

Tanpa sadar aku sudah melupakan sejenak kenangan buruk itu hanya karena Pizza.Benar-benar mudah.

"Tumben ayah membiarkanku memakan makanan seperti itu" ucapku asal.

Kulihat ayahku sedikit menyunggikan senyumannya dan mulai mengelus lembut rambutku "Ayah akan mengabulakan segela keinginan mu"

"Seperti jin saja" Ayahku terkekeh geli tatkala mendengar ucapanku.

Bukannya semacam yang selalu mengabulkan perimntaan itu jin?seperti di Flm-Flm

"Apa harus ayah menjadi jin" tanyanya.Tentu saja ayahku bercanda

"Ya.Kalau bisa ayah menjadi Jin BTS saja"

Kembali,Ayahku terkekeh geli "kalau seperti itu,Ayah harus menjadi worlwide handsome dulu" ucapnya yang memancing kekehan dari bibirku.

Tanpa sadar,para pelayan menatap kagum sekaligus terkejut ke arah aku dan ayahku.Kagum karena hubungan ayah dan putri kami berdua,terkejut karena baru pertama kali melihat ayahku tertawa seperti itu.

Setelah menunggu agak lama,akhirnya pizza pesanan kami pun datang.Ayahku membukanya dan terdapat tatapan kagum dari matanya.

Apa ayah benar-benar baru melihat pizza?

"Wah ternyata pizza bentuknya seperti ini.Ayah kira bentuknya akan aneh" Ayahku berbicara seakan-akan tengah melihat maha karya.

Aku mengambil potongan pizza itu dan segera memasukannya ke mulutku "ini enak" gumamku.

"Woahhh ini sangat enak,mulai sekarang ayah akan memakan pizza" ayahku berujar antusias saat memasukan suapan pizza pertamanya.

Aku terdiam sebentar seraya menatap ayahku yang kelakuannya seperti anak kecil.Bayang-bayang saat ayah akan mengabulakan permintaanku terlintas dipikiranku.

Aku berdehem dan meletakan pizzaku "Apa ayah benar-benar dengan perkataan ayah?" Tanyaku menghentikan aktipitas makannya.

"Yang mana?"

"Yang ayah akan mengabulkan permintaan ku"

"Ya.tentu saja"

"Baiaklah aku akan meminta sekarang"

Ayahku tersenyum dan menerapkan sikap tegap di tubuhnya.

Wow benar-benar berbeda dengan yang tadi..

"Ayah aku ingin kulaih" ucapku dengan keyakinan penuh.

Ayahku sedikit berpikir.uh ayolah aku hanya ingin kuliah,aku tidak meminta pesawat pribadi.

"Baikalah akan ayah kabulkan" yes!aku akan kuliah.

"Terimakasih ayah" ucapku dengan nada riang.Semenatara ayahku hanya mengangguk ringan dan melanjutkan acara makan- nya.

Ah akhirnya,setelah sekian lama aku akan mendapatkan hak seperti remaja lainnya.Aku akan pergi kulaih dan menemukan teman baru disana.

Aku harus menyembunyikan status ini!ya aku harus menyembunyikannya.















Tbc.





QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang